buatlah konfigurasi elektron dan tentukan perioda dan golongan 43​

Berikut ini adalah pertanyaan dari andiamlzzhr pada mata pelajaran Kimia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Buatlah konfigurasi elektron dan tentukan perioda dan golongan 43​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Golongan merupakan pengelompokan unsur berdasarkan electron valensi dalam konfigurasi. Hal ini ditandai dengan kolom vertical dari atas ke bawah yang diberikan nama dengan angka romawi (I – VIII) yang kemudian diikuti dengan grup A (utama) ataupun B (transisi), inilah aturan yang diadopsi dari Amerika dan kebanyakan dipakai di Indonesia. Sedangkan dari Eropa digunakan angka dari kiri ke kanan semakin besar yaitu golongan 1 s.d. 18. Selain persamaan electron valensi, ternyata unsur-unsur dalam satu golongan juga memiliki persamaan sifat fisika dan kimia. Hal ini akan dibahas dalam bab tersendiri.

Periode adalah kolom horizontal atau (mendatar) dari kiri ke kanan yang menandai persamaan jumlah kulit . Dan dari kiri ke kanan memiliki kecenderungan kenaikan nomor atom.

A. Penentuan Golongan dan Periode Unsur Golongan Utama (Golongan A)

Penentuan golongan pada unsur-unsur A lebih mudah dari pada unsur golongan B. Penentuannya dapat dilakukan dengan konfigurasi Lewis (sederhana) ataupun dengan konfigurasi Auf Baw.

1. Dengan Aturan Lewis

Dengan aturan ini, golongan langsung dapat ditentukan dengan melihat electron valensi dan menambahkan “A” dibelakang.

Misalkan : 11Na = 2, 8, 1.

Elektron valensi untuk Na adalah 1 dan golonganya adalah I A, mudah bukan?

Sedangkan untuk periode tinggal di lihat saja berapa jumlah kulit yang dimiliki oleh Na

Dari konfigurasi

Karena Na memiliki jumlah kulit sebanyak 3 kulit, maka bisa dipastikan Na berada dalam periode 3.

Maka Na dalam tabel SPU terletak dalam Golongan I A dan periode 3.

Contoh lain :

Dari konfigurasi 17Cl = 2, 8, 7. Elektron valensi Cl adalah 7, maka golongan Cl adalah VII A

Sedangkan jumlah kulit Cl ada sebanyak 3 kulit, maka Cl terletak dalam periode 3.

Ctt. : aturan Lewis memiliki keterbatasan. Aturan ini hanya berlaku untuk golongan A saja, sedangkan untuk golongan transisi atau deret Lantanida dan Actinida sangatlah tidak representative. Maka untuk tingkat lanjut, diharapkan memakai aturan Aufbaw.

2. Dengan Prinsip AufBaw

Masih ingatkah anda dengan konfigurasi Auf Baw? Tentu masih ingat, karena dalam bab sebelumnya kita telah membahas masalah ini secara mendalam. Prinsig Aufbaw ini memiliki keunggulan dari metode Lewis untuk menetukan golongan dan periode dalam SPU. Karena system Aufbaw mampu menjangkau semua golongan dan periode bahkan termasuk deret Lantanida dan Aktinida. Jadi sangat disarankan menggunakan prinsip ini dalam konfigurasi. Seperti dalam bab sebelumnya dimana sudah disampaikan bagaimana detail konfigurasi dengan system Aufbaw ini dijalankan.

a. Jika konfigurasi berakhir di sub kulit s atau p maka unsur tersebut masuk dalam golongan A, dan jumlah electron terakhir menyatakan nomor golongan.

Contoh 1: kita punya 20Ca :

Konfigurasinya adalah sebagai berikut :

No.Kulit

Sub Kulit

Jumlah Elektron per kulit

Atau bisa juga dengan teknik mendatar 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2

Konfigurasi elektron berakhir di 4s (sub kulit s) maka dapat dipastikan bahwa unsur Ca adalah golongan A, kemudian golongan berapa A? bisa dilihat pada jumlah electron pada kulit terkahir. Ca jumlah elekron terakhir adalah 2, maka Ca adalah golongan II A. mudah kan?

Sedangkan untuk periode, sama penentuanya dengan teknis Lewis, yaitu jumlah kulit. Maka Ca berada pada periode 4.

Contoh 2 : Misalkan kita punya 33As, tentukan golongan dan periodenya!

Konfigurasinya adalah sebagai berikut :

No.Kulit

Sub Kulit

Jumlah Elektron per kulit

Atau bisa juga dengan teknik mendatar 1

Konfigurasi elektron berakhir di 4p (sub kulit p) maka dapat dipastikan bahwa unsur As adalah golongan A, kemudian golongan berapa A? bisa dilihat pada jumlah electron pada kulit terkahir. As jumlah elekron terakhir adalah 5, maka Ca adalah golongan V A dan periode 4.

Jika sebuah unsur berakhir di sub kulit S atau P, maka dapat diformulasikan :

Golongan = (∑e kulit terakhir) A

b. Jika konfigurasi berakhir di sub kulit d maka unsur tersebut masuk dalam golongan B, dan jumlah electron pada sub kulit ns dan (n-1)d adalah nomor golongan.

Contoh 1: kita punya 22Ti :

Konfigurasinya adalah sebagai berikut :

No.Kulit

Sub Kulit

Jumlah Elektron per kulit

Atau bisa juga dengan teknik mendatar 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2,3d2

Konfigurasi Ti berakhir pada sub kulit 3d (sub kulit d) maka Ti masuk dalam golongan B. Penentuan nomor golongan adalah jumlah dari dua sub kulit terakhir yaitu jumlah electron pada 4s + 3d, maka jumlahnya adalah 4, sehingga Ti masuk dalam golongan IV B. Mudah bukan?

Untuk periode sama, yaitu jumlah kulitnya sebanyak 4, maka Ti masuk dalam periode 4.

Jumlah Elektron per kulit

Konfigurasi Tc berakhir pada sub kulit 4d (sub kulit d) maka Tc masuk dalam golongan B. Penentuan nomor golongan adalah jumlah dari dua sub kulit terakhir yaitu jumlah electron pada 5s + 4d

Golongan = (∑elektron 2 sub kulit terakhir) B

Atau

Golongan = (electron nS + electron (n-1) d) B

Penjelasan:

semoga membantu

#semangat belajar#

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ajadarmawan39 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 11 Jan 23