Dalam Standarisasi AgNO3 dengan NaCl, kenapa indikator yang digunakan K2CrO4

Berikut ini adalah pertanyaan dari Thyiecfha pada mata pelajaran Kimia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Dalam Standarisasi AgNO3 dengan NaCl, kenapa indikator yang digunakan K2CrO4 dan kenapa hasil akhir harus endapan merah bata​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Dalam standardisasi larutan AgNO₃ dengan larutan standar primer NaCl dapat digunakan indikator berupa K₂CrO₄ karena ion kromat ketika bereaksi dengan ion perak sisa (sisa reaksi dengan NaCl) akan membentuk perak kromat yang berwarna merah bata sebagai titik akhir titrasi. Maka pada kondisi ini, aliran NaCl perlu dihentikan.

Endapan merah bata harus terbentuk pada titik akhir titrasi karena pada kondisi itu ion Cl⁻ dalam larutan akan habis bereaksi menjadi AgCl (endapan putih), sehingga konsentrasi ion Ag⁺ yang akan dicari dari konsentrasi ion Cl⁻ yang diketahui dapat diperoleh.

Pembahasan

Titrasi argentometri sebagaimana kasus pada soal, merupakan salah satu metode penentuan konsentrasi suatu larutan dengan melibatkan pembentukan endapan zat yang tidak mudah larut dalam pelarut yang digunakan pada proses itu. Pada soal, titrasi dilakukan pada perak nitrat (AgNO₃) dengan larutan standar primer (yang sudah diketahui konsentrasinya) berupa larutan natrium klorida (NaCl) menggunakan indikator perak nitrat (AgNO₃).

  • Larutan standar primer berupa NaCl karena kemurnian padatan NaCl pro analitis kisaran 99-100%. Maka konsentrasi larutan yang dibuat memiliki konsentrasi yang cukup akurat (selisih antara konsentrasi kalkulasi dan konsentrasi sebenarnya sangat kecil).

Berikut reaksi yang terjadi pada proses titrasi:

  1. Ag⁺ + Cl⁻ → AgCl
  2. Ag⁺ + CrO₄²⁺ → Ag₂CrO₄
  3. Ag₂CrO₄ + Cl⁻ → AgCl

Keterangan:

  • Ag⁺ dari AgNO₃.
  • Cl⁻ dari NaCl.
  • CrO₄²⁻ dari kalium kromat.
  • AgCl berupa endapan putih.
  • Ag₂CrO₄ berupa endapan merah bata.

Dari ketiga reaksi dapat diperoleh informasi:

  • Ion Ag⁺ akan habis bereaksi dengan ion Cl⁻ sebelum bereaksi dengan CrO₄²⁻ . Artinya Ag₂CrO₄ (endapan merah bata) hanya akan terbentuk setelah ion Cl⁻ benar-benar habis bereaksi dengan ion Ag⁺.
  • Titik akhir titrasi (ketika ion Cl⁻ habis bereaksi dengan ion Ag⁺ membentuk AgCl) ada ketika endapan merah bata tepat terbentuk pertama kali (pada saat ini titrasi dihentikan supaya nilai volume titrasi tidak berlebihan / error perhitungan kecil).

Catatan:
Larutan NaCl diletakkan dalam Erlenmeyer dan larutan AgNO₃ di dalam buret supaya endapan merah bata terbentuk sebagai penanda (indikasi) titik akhir titrasi.

Pelajari lebih lanjut

______________

Detail jawaban

Kelas    : XI
Mapel  : Kimia
Bab      : 6 - Stoikiometri Larutan
Kode    : 11.7.6

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh RoyAlChemi dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 09 Jan 23