1. 2,2,4,5-tetrametilheksana
2. 2,3,5-trimetilheksana
3. 3-metil-3,6-dietiloktana
4. 3,6-dietilheksana
5. 2-metil-1-butanol
6. 4-metil-1-butanoat
7. 3-metil-1-butuna
8. 2-hekoksi
9. 2-metil-1-butanal

Penjelasan :

• Alkana :

- Aturan penamaan IUPAC

Penamaan didasarkan atas rantai utama dan di beri akhiran -na . Gugus alkohol dianggap cabang

Posisi cabang dan gugus Alkohol ditentukan dengan penomoran rantai utama. Penomoran dilakukan sedemikian rupa sehingga gugus alkohol memiliki nomor kecil

Penamaan senyawa diawali oleh no atom C pertama, diikuti tanda (-) dan nama rantai induk

Aturan penamaan trivial Alkana :

Penamaan di dasarkan atas gugus alkil sebagai cabang gugus alkohol. Penamaan di tulis sebagai Alkil Alkana

• Alkohol

- Aturan penamaan IUPAC

Penamaan didasarkan atas rantai utama dan di beri akhiran -nol. Gugus alkohol dianggap cabang

Posisi cabang dan gugus Alkohol ditentukan dengan penomoran rantai utama. Penomoran dilakukan sedemikian rupa sehingga gugus alkohol memiliki nomor kecil

Aturan penamaan trivial Alkohol :

Penamaan di dasarkan atas gugus alkil sebagai cabang gugus alkohol. Penamaan di tulis sebagai Alkil Alkohol

• Karboksil:

Penamaan didasarkan atas rantai utama dan di beri akhiran -oat . Gugus alkohol dianggap cabang

Posisi cabang dan gugus Alkohol ditentukan dengan penomoran rantai utama. Penomoran dilakukan sedemikian rupa sehingga gugus alkohol memiliki nomor kecil

Aturan penamaan trivial Karboksil:

Penamaan di dasarkan atas gugus alkil sebagai cabang gugus alkohol. Penamaan di tulis sebagai Alkil karboksil

• Aldehida :

Penamaan didasarkan atas rantai utama dan di beri akhiran -al . Gugus alkohol dianggap cabang

Posisi cabang dan gugus Alkohol ditentukan dengan penomoran rantai utama atau letak rumus kimia Aldehida. Penomoran dilakukan sedemikian rupa sehingga gugus alkohol memiliki nomor kecil

Aturan penamaan trivial Aldehida :

Penamaan di dasarkan atas gugus alkil sebagai cabang gugus alkohol. Penamaan di tulis sebagai Alkil Aldehida

Alkuna :

Penamaan didasarkan atas rantai utama dan di beri akhiran -una . Gugus alkohol dianggap cabang

Posisi cabang dan gugus Alkuna ditentukan dengan penomoran rantai utama. Penomoran dilakukan sedemikian rupa sehingga gugus alkohol memiliki nomor kecil

Penamaan senyawa diawali oleh no atom C pertama yang berikatan rangkap 3, diikuti tanda (-) dan nama rantai induk

Aturan penamaan trivial Alkuna :

Penamaan di dasarkan atas gugus alkil sebagai cabang gugus alkohol. Penamaan di tulis sebagai Alkil Alkuna