Berikut ini adalah pertanyaan dari kumalaanyaa8997 pada mata pelajaran Kimia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Jawaban yang benar adalah A.
Titrasi asam basa adalah penentuan kadar suatu larutan basa dengan larutan asam yang diketahui kadarnya. Atau sebaliknya, penentuan kadar suatu larutan asam dengan larutan basa yang diketahui, dengan didasarkan pada reaksi netralisasi. Titrasi harus dilakukan hingga mencapai titik ekivalen, yaitu keadaan saat asam dan basa tepat habis bereaksi secara stoikiometri. Titik ekivalen umumnya dapat ditandai dengan perubahan warna dari indikator. Sementara itu, keadaan saat titrasi harus dihentikan tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna disebut titik akhir titrasi.
Secara ideal larutan indikator yang baik adalah larutan indikator yang dapat berubah warna pada saat pH di titik ekuivalen titrasi. Bila tidak ada larutan indikator yang sesuai/cocok maka pilihan terbaik adalah larutan indikator yang menunjukkan perubahan warna ketika dekat dengan titik ekuivalen tersebut. Asalkan perubahan warna itu terjadi masih dalam rentang pH besar ketika penambahan setetes-dua tetes titran maka indikator tersebut masih cocok, dan dapat digunakan.
Perhitungan:
Asam lemah monoprotik (HA)
Volume = 25 mL
M = ...
NaOH
M=0,1 M
V= 28,5 mL
Ka asam=4 × 10^–6
Maka, kita tentukan M asam lemah monoprotik pada saat titik ekivalen (TE).
Titrasi asam basa monovalen (valensi 1) maka:
mol asam = mol NaOH
(M x V) asam=(M x V) basa
M asam x 25 mL= 0,1 M x 28,5 mL
M asam= 0,114 M
[ H+ ]=(Ka x M)^1/2
[H+ ]=(4 × 10^–6 x 0,114)^1/2 = 0,675 x 10^-3=6,75 x10-4
pH=-log [ H+ ]
pH= -log 6,75 x10-4
pH=4-log 6,75
pH=3,17
sehingga pH asam lemah monoprotik yang dihasilkan adalah 3,17.
HA: asam lemah monoprotik
NaOH : basa kuat
Pada saat titik ekivalen tercapai, terbentuk garam yang bersifat basa (NaA). Anion dari garam ini merupakan basa konjugat yang cukup kuat untuk menarik proton dari air. Dengan kata lain, terjadi hidrolisis menghasilkan ion OH-.
A- + H2O ⇌ HA+ OH-
Oleh karena terbentuk ion OH- maka pH pada titik ekuivalen lebih besar dari 7, yaitu ± 8,9, sebagai akibat hidrolisis oleh A-. Pada keadaan ini, pH ditentukan oleh konsentrasi OH– bebas. Titik ekuivalennya berada pada pH 7-10. Oleh sebab itu, penggunaan indikator yang tepat adalah yang memiliki trayek pH antara 7 hingga mendekati 10.
Dengan demikian, indikator yang cocok untuk titrasi asam lemah oleh basa kuat adalah fenolftalein (trayek pH = 8,5 – 9,8).
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ajimulyawanhari dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sat, 19 Aug 23