Berikut ini adalah pertanyaan dari andrekepahiang18 pada mata pelajaran TI untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Sistem dapat dikembangkan dengan beberapa cara, antara lain:
Analisis kebutuhan: Tahapan ini dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh sistem saat ini. Pada tahapan ini, analisis dilakukan terhadap proses bisnis dan teknologi yang digunakan dalam sistem.
Perencanaan: Setelah kebutuhan sistem teridentifikasi, maka tahapan selanjutnya adalah merencanakan perancangan sistem yang baru. Pada tahapan ini, ditentukan desain sistem baru yang lebih efektif, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Pengembangan: Setelah desain sistem telah dibuat, tahapan selanjutnya adalah mengembangkan sistem dengan membangun perangkat lunak dan perangkat keras sesuai dengan spesifikasi yang telah dibuat. Tahapan ini membutuhkan keahlian dalam pemrograman, desain database, dan infrastruktur jaringan.
Uji coba: Tahapan uji coba dilakukan untuk menguji kehandalan, kinerja, dan keamanan sistem yang telah dikembangkan. Pada tahapan ini, dilakukan tes fungsional, pengujian integrasi, dan pengujian performa sistem.
Implementasi: Setelah sistem dianggap siap, tahapan selanjutnya adalah implementasi sistem baru dengan mengganti sistem yang lama. Implementasi sistem baru dapat dilakukan dengan bertahap atau sekaligus tergantung dari kondisi organisasi dan sistem yang akan diganti.
Pemeliharaan: Setelah sistem baru diimplementasikan, tahapan pemeliharaan sistem dilakukan untuk memastikan sistem selalu berjalan dengan baik. Pemeliharaan sistem meliputi pemantauan, perbaikan bug, upgrade, dan peningkatan fungsionalitas sistem.
Ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk mengembangkan sistem, di antaranya adalah:
Integrated Development Environment (IDE): IDE adalah sebuah software yang memungkinkan pengembang untuk menulis, menguji, dan debug kode program dalam satu lingkungan yang terintegrasi. Contoh IDE yang populer adalah Eclipse, Visual Studio, dan NetBeans.
Version Control System (VCS): VCS digunakan untuk mengelola dan memantau perubahan kode program dan dokumen selama pengembangan sistem. Dengan menggunakan VCS, pengembang dapat memantau perubahan kode program dan dokumen, memudahkan kolaborasi tim, serta meminimalkan risiko kehilangan data. Contoh VCS yang populer adalah Git dan SVN.
Project Management Software: Software ini digunakan untuk mengelola proyek pengembangan sistem secara efektif, meliputi manajemen proyek, pengelolaan tugas, alokasi sumber daya, dan pengawasan kemajuan proyek. Contoh software manajemen proyek yang populer adalah Jira, Trello, dan Asana.
Automated Testing Tools: Automated testing tools digunakan untuk menguji fungsionalitas dan performa sistem secara otomatis. Dengan menggunakan automated testing tools, pengembang dapat memastikan bahwa sistem yang dikembangkan berfungsi dengan baik dan dapat meminimalkan kesalahan manusia dalam pengujian. Contoh automated testing tools yang populer adalah Selenium, JMeter, dan Postman.
Database Management System (DBMS): DBMS digunakan untuk mengelola dan mengorganisasi data dalam sistem, termasuk membangun, mengakses, dan mengelola database. Contoh DBMS yang populer adalah MySQL, PostgreSQL, dan Oracle.
Deployment Tools: Deployment tools digunakan untuk melakukan instalasi sistem secara otomatis ke lingkungan produksi, mengatur konfigurasi sistem, serta memonitoring performa dan ketersediaan sistem. Contoh deployment tools yang populer adalah Docker, Jenkins, dan Chef.
Penjelasan:
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh elhanansalik dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 03 Aug 23