Jawaban:

Berikut adalah reaksi pembentukan, reaksi ionisasi, dan reaksi hidrolisis dari larutan garam yang disebutkan:

Sr(ClO4)2

Reaksi Pembentukan: Sr(OH)2 + 2HClO4 → Sr(ClO4)2 + 2H2O

Reaksi Ionisasi: Sr(ClO4)2 → Sr2+ + 2ClO4-

Reaksi Hidrolisis: ion Sr2+ tidak mengalami hidrolisis karena merupakan kation golongan 2 (alkali tanah) yang tidak mempengaruhi pH larutan. Anion ClO4- juga tidak mengalami hidrolisis karena memiliki kecenderungan untuk menjadi asam lemah dalam air, sehingga tidak dapat membentuk basa konjugat yang dapat menimbulkan perubahan pH.

Li3PO4

Reaksi Pembentukan: 3LiOH + H3PO4 → Li3PO4 + 3H2O

Reaksi Ionisasi: Li3PO4 → 3Li+ + PO43-

Reaksi Hidrolisis: ion Li+ dan PO43- tidak mengalami hidrolisis karena keduanya tidak memiliki kecenderungan untuk bereaksi dengan air dan mempengaruhi pH larutan.

PbBr2

Reaksi Pembentukan: Pb(OH)2 + 2HBr → PbBr2 + 2H2O

Reaksi Ionisasi: PbBr2 → Pb2+ + 2Br-

Reaksi Hidrolisis: ion Pb2+ tidak mengalami hidrolisis karena merupakan kation golongan 2 (alkali tanah) yang tidak mempengaruhi pH larutan. Anion Br- juga tidak mengalami hidrolisis karena memiliki kecenderungan untuk menjadi asam lemah dalam air, sehingga tidak dapat membentuk basa konjugat yang dapat menimbulkan perubahan pH.

FeF2

Reaksi Pembentukan: Fe(OH)2 + 2HF → FeF2 + 2H2O

Reaksi Ionisasi: FeF2 → Fe2+ + 2F-

Reaksi Hidrolisis: ion Fe2+ tidak mengalami hidrolisis karena merupakan kation golongan 2 (alkali tanah) yang tidak mempengaruhi pH larutan. Anion F- dapat mengalami hidrolisis karena merupakan basa konjugat dari HF. Dalam air, F- akan bereaksi dengan H+ dari air untuk membentuk HF, sehingga meningkatkan konsentrasi asam HF dalam larutan. Konsentrasi ion F- dalam larutan juga akan menurun akibat pembentukan HF. Reaksi hidrolisis ion F- dalam larutan FeF2 adalah sebagai berikut:

F- + H2O ⇌ HF + OH-

Karena HF adalah asam lemah, maka reaksi hidrolisis tersebut akan menimbulkan sedikit ion H+ dan menambah ion OH- dalam larutan, sehingga larutan bersifat basa.

cmiw