Berikut ini adalah pertanyaan dari uleman02 pada mata pelajaran Kimia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
kita perlu menentukan pereaksi pembatas terlebih dahulu. Untuk menentukan pereaksi pembatas, kita perlu menghitung jumlah mol belerang dioksida dan ozon dan membandingkannya dengan rasio stoikiometri mereka dalam persamaan reaksi:
2 SO2 + O3 → 2 SO3
Mol belerang dioksida = 5,13 g / 32 g/mol = 0,160 mol
Mol ozon = 6,18 g / 48 g/mol = 0,129 mol
Dari persamaan reaksi di atas, dapat dilihat bahwa rasio stoikiometri antara belerang dioksida dan ozon adalah 2:1. Dalam hal ini, kita memiliki lebih banyak belerang dioksida dibandingkan ozon, sehingga ozon adalah pereaksi pembatas.
Dengan mengetahui pereaksi pembatas, kita dapat menghitung jumlah belerang trioksida yang terbentuk dengan menggunakan rasio stoikiometri antara belerang dioksida dan belerang trioksida dalam persamaan reaksi di atas:
2 SO2 + O3 → 2 SO3
Jumlah mol ozon yang bereaksi = 0,129 mol
Jadi, jumlah mol belerang dioksida yang bereaksi = 0,129 mol x 2 = 0,258 mol
Dalam persamaan reaksi di atas, rasio stoikiometri antara belerang dioksida dan belerang trioksida adalah 2:2 atau 1:1. Oleh karena itu, jumlah belerang trioksida yang terbentuk adalah:
Jumlah mol belerang trioksida = 0,258 mol
Massa belerang trioksida = jumlah mol x massa molar
= 0,258 mol x 80 g/mol
= 20,6 g
Jadi, sebanyak 20,6 g belerang trioksida terbentuk dari reaksi tersebut.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh dedykaryadi1409 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 01 Jun 23