Jawaban:

1. Basa yang tepat digunakan untuk mengetahui konsentrasi asam asetat (CH3COOH) adalah NaOH (natrium hidroksida). Hal ini disebabkan karena NaOH bersifat basa kuat dan dapat sepenuhnya terdisosiasi dalam larutan. Sementara itu, Ca(OH)2 (kalsium hidroksida) merupakan basa yang lemah dan kurang tepat digunakan dalam titrasi asam asetat karena dapat menghasilkan endapan CaCO3 (kalsium karbonat) yang tidak larut dalam air.

2. Dalam titrasi ini, jumlah mol Ba(OH)2 yang bereaksi dengan H2SO4 dapat dihitung dengan mengalikan volume H2SO4 dengan konsentrasinya, sehingga:

Jumlah mol H2SO4 = 0,1 M x 0,04 L = 0,004 mol

Karena reaksi antara Ba(OH)2 dan H2SO4 adalah reaksi 1:2, maka jumlah mol Ba(OH)2 yang bereaksi adalah setengah dari jumlah mol H2SO4, yaitu:

Jumlah mol Ba(OH)2 = 0,002 mol

Konsentrasi Ba(OH)2 dapat dihitung dengan membagi jumlah mol Ba(OH)2 dengan volume larutan Ba(OH)2 yang digunakan, sehingga:

Konsentrasi Ba(OH)2 = jumlah mol Ba(OH)2 / volume larutan Ba(OH)2

= 0,002 mol / 0,01 L

= 0,2 M

Jadi, konsentrasi Ba(OH)2 dalam larutan tersebut adalah 0,2 M.