Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu menentukan bilangan oksidasi (nomor oksidasi) dari unsur X dalam setiap rumus kimia yang diberikan.

X2Br → Unsur X memiliki bilangan oksidasi -1

X2Br3 → Unsur X memiliki bilangan oksidasi +3

XBr → Unsur X memiliki bilangan oksidasi -1

XBr2 → Unsur X memiliki bilangan oksidasi +1

XBr3 → Unsur X memiliki bilangan oksidasi +3

Kita dapat melihat bahwa unsur X dapat memiliki bilangan oksidasi -1, +1, atau +3 dalam senyawa bromida. Oleh karena itu, untuk bersenyawa dengan unsur 20X, kita memerlukan 20 atom X dengan total bilangan oksidasi yang sesuai dengan 20 bromida (Br^-).

Kita dapat menyelesaikan masalah ini dengan mencoba beberapa kemungkinan kombinasi. Salah satu kemungkinannya adalah sebagai berikut:

10 molekul X2Br (setiap molekul mengandung 2 atom X dan 1 atom Br, dengan total bilangan oksidasi -20 untuk X dan -10 untuk Br)

5 molekul XBr2 (setiap molekul mengandung 1 atom X dan 2 atom Br, dengan total bilangan oksidasi +5 untuk X dan -10 untuk Br)

5 molekul XBr3 (setiap molekul mengandung 1 atom X dan 3 atom Br, dengan total bilangan oksidasi +15 untuk X dan -15 untuk Br)

Dalam kombinasi ini, total bilangan oksidasi untuk X adalah -20 + 5 + 15 = 0, dan total bilangan oksidasi untuk bromida adalah -10 - 10 - 15 = -35. Oleh karena itu, untuk menyeimbangkan muatan, kita memerlukan 35 ion positif, yang dapat diberikan oleh unsur kalium (K), kalsium (Ca), atau unsur lain yang memiliki bilangan oksidasi +1 atau +2.

Dengan demikian, senyawa bromida yang terbentuk jika bersenyawa dengan unsur 20X dapat berupa campuran dari X2Br, XBr2, dan XBr3, yang dikombinasikan dengan ion positif dari unsur kalium (K), kalsium (Ca), atau unsur lain yang sesuai.