Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu menggunakan persamaan dasar transformator:

Ns/Np = Is/Ip

di mana Ns adalah jumlah lilitan sekunder, Np adalah jumlah lilitan primer, Is adalah kuat arus sekunder, dan Ip adalah kuat arus primer.

a. Untuk mencari besar kuat arus primer, kita dapat menggunakan persamaan di atas dan mengisolasi Ip:

Ip = Is(Np/Ns)

Diketahui Np = 200 lilitan dan Is = 1 ampere. Kita belum tahu nilai Ns, jadi kita tidak dapat langsung menghitung Ip. Namun, kita dapat menggunakan persamaan lain untuk mencari nilai Ns terlebih dahulu.

b. Persamaan dasar transformator bisa diubah menjadi:

Vs/Vp = Ns/Np

di mana Vs adalah tegangan output atau tegangan sekunder, dan Vp adalah tegangan input atau tegangan primer.

Kita belum tahu nilai Vs, tetapi kita dapat berasumsi bahwa transformator ini ideal (tanpa rugi daya), sehingga dapat kita gunakan persamaan lain untuk mencari nilai Vs.

Vs = Is × Rs

di mana Rs adalah resistansi beban atau resistansi yang terhubung ke lilitan sekunder.

Kita belum tahu nilai Rs, tetapi kita dapat berasumsi bahwa Rs = 1 ohm (sebagai contoh). Oleh karena itu, Vs = 1 volt.

Kita dapat menggunakan persamaan Vs/Vp = Ns/Np untuk mencari nilai Ns:

Ns/Np = Vs/Vp = 1/1

Ns/Np = 1

Ns = Np

Ns = 200 lilitan

Sekarang kita dapat menghitung besar kuat arus primer dengan menggunakan persamaan sebelumnya:

Ip = Is(Np/Ns) = 1(200/200) = 1 ampere

Jadi, jawaban dari pertanyaan di atas adalah:

a. Besar kuat arus primer adalah 1 ampere.

b. Jumlah lilitan sekunder adalah 200 lilitan.