Jawaban:

interaksi antarmolekul yang ada.

Sebuah larutan dikatakan bersifat ideal jika interaksi antarmolekul antara pelarut dan solut sangat mirip dengan interaksi antarmolekul dalam masing-masing komponen murni. Hal ini mempengaruhi kelarutan dan interaksi solut-solven, serta perilaku termodinamika dari sistem larutan.

Kekuatan relatif interaksi antarmolekul yang ada pada larutan ideal ditentukan oleh beberapa faktor, seperti:

1. Sifat kimia dan fisik partikel, seperti ukuran, bentuk, dan struktur molekul.

2. Jenis ikatan kimia dan gaya intermolekuler yang ada antara solut dan pelarut, misalnya gaya van der Waals, ikatan hidrogen, dan interaksi dipol-dipol.

3. Suhu dan tekanan sistem larutan, yang mempengaruhi kecepatan pergerakan partikel dan sejauh mana solut dan pelarut bercampur satu sama lain.

Dalam larutan ideal, kekuatan relatif interaksi antarmolekul yang ada berkontribusi pada serangkaian perilaku termodinamika yang dapat diharapkan, seperti hukum Raoult yang menggambarkan hubungan antara tekanan uap parsiel dan fraksi mol dari setiap komponen dalam campuran.

Namun, larutan ideal jarang ditemukan dalam praktik, dan banyak larutan nyata menunjukkan penyimpangan dari idealitas karena perbedaan interaksi antarmolekul dan kekuatan relatif dari interaksi tersebut.