Jawaban:

108 mL.

Penjelasan:

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu menggunakan hukum Avogadro dan konsep stoikiometri. Pertama-tama, kita perlu menghitung jumlah mol dari gas hydrogen yang digunakan. Kita dapat menggunakan persamaan:

PV = nRT

dengan asumsi tekanan (P), suhu (T), dan jumlah gas nitrogen (N2) yang digunakan tetap konstan. Kita dapat menghitung jumlah mol gas hydrogen (H2) yang digunakan sebagai berikut:

n = PV/RT = (1 atm x 0.15 L) / (0.082 L.atm/mol.K x 273 K) = 0.0071 mol H2

Kemudian, kita perlu mengetahui rasio stoikiometri antara gas hydrogen dan gas amoniak dalam persamaan reaksi, yaitu 3 mol H2: 2 mol NH3. Artinya, untuk setiap 3 mol gas hydrogen yang bereaksi, akan dihasilkan 2 mol gas amoniak.

Karena jumlah mol gas hydrogen yang digunakan hanya 0.0071 mol, maka jumlah mol gas amoniak maksimum yang dapat dihasilkan adalah:

(2 mol NH3 / 3 mol H2) x 0.0071 mol H2 = 0.0047 mol NH3

Terakhir, kita perlu menghitung volume gas amoniak maksimum yang dapat dihasilkan, dengan asumsi bahwa tekanan dan suhu tetap konstan. Kita dapat menggunakan hukum gas ideal:

PV = nRT

Dalam persamaan ini, kita sudah mengetahui nilai n (jumlah mol gas amoniak) dan T (suhu), sedangkan nilai P (tekanan) belum diketahui. Namun, karena tekanan awal dan akhir sama (1 atm), maka tekanan dapat diabaikan dalam perhitungan ini. Kita dapat menghitung volume gas amoniak maksimum sebagai berikut:

V = nRT/P = (0.0047 mol NH3 x 0.082 L.atm/mol.K x 273 K) / 1 atm = 0.108 L atau 108 mL

Jadi, volume gas amoniak maksimum yang dapat dihasilkan adalah 108 mL.