Penjelasan:

Ketika Nabi berdoa di suatu tempat, ada kemungkinan bahwa beberapa orang atau kelompok mungkin menolak dengan kasar. Namun, penting untuk diingat bahwa sikap dan tindakan manusia terhadap doa Nabi atau siapa pun seharusnya tidak mempengaruhi keagungan atau keberhasilan doa tersebut.

Nabi Muhammad ﷺ sendiri mengalami berbagai tantangan, penolakan, dan perlakuan kasar selama perjalanan kenabian beliau. Meskipun demikian, doa-doanya tetap didengar oleh Allah dan dikabulkan sesuai dengan kebijaksanaan-Nya. Kekuatan doa Nabi tidak tergantung pada respons manusia, tetapi pada kedekatan dan kepatuhan beliau kepada Allah.

Dalam situasi tersebut, Nabi mungkin akan tetap berdoa dengan penuh ketekunan dan kepasrahan kepada Allah. Beliau menghadapi berbagai rintangan dengan sabar dan mengandalkan Allah dalam segala hal. Nabi menjadi contoh bagi umatnya untuk tetap teguh dan berpaling hanya kepada Allah dalam menghadapi penolakan atau perlakuan kasar dari manusia.

Akhirnya, meskipun penolakan atau perlakuan kasar mungkin terjadi, kekuatan dan efektivitas doa tidak tergantung pada tanggapan manusia, tetapi pada hubungan individu dengan Allah serta kehendak-Nya yang Maha Kuasa.