Untuk menjawab pertanyaan Anda, kita perlu menggunakan stoikiometri dan data massa molar.

A. Untuk menentukan massa magnesium klorida (MgCl2) yang terbentuk, kita perlu mengetahui perbandingan mol antara magnesium (Mg) dan magnesium klorida (MgCl2) dalam reaksi.

Berdasarkan reaksi yang diberikan, setiap 1 mol magnesium bereaksi dengan 2 mol asam klorida (HCl) menghasilkan 1 mol magnesium klorida (MgCl2) dan 1 mol gas hidrogen (H2).

Diketahui bahwa massa magnesium yang bereaksi adalah 60 gram. Kita perlu mengonversi massa magnesium menjadi mol dengan membaginya dengan massa molar magnesium (24.31 g/mol).

Jumlah mol magnesium = 60 g / 24.31 g/mol = 2.47 mol (diambil hingga dua angka desimal)

Karena perbandingan mol antara magnesium dan magnesium klorida adalah 1:1, maka jumlah mol magnesium klorida yang terbentuk juga adalah 2.47 mol.

Untuk menentukan massa magnesium klorida yang terbentuk, kita perlu mengalikan jumlah mol dengan massa molar magnesium klorida (95.21 g/mol).

Massa magnesium klorida = 2.47 mol × 95.21 g/mol = 235.19 gram

Jadi, massa magnesium klorida yang terbentuk adalah 235.19 gram.

B. Untuk menentukan volume gas hidrogen (H2) yang terbentuk pada keadaan STP (Standard Temperature and Pressure), kita perlu menggunakan konsep Avogadro dan kondisi STP.

1 mol gas beroksidasi pada kondisi STP (0°C dan 1 atm) memiliki volume sekitar 22.4 liter.

Dalam reaksi ini, 1 mol magnesium menghasilkan 1 mol gas hidrogen.

Jadi, volume gas hidrogen yang terbentuk adalah 2.47 mol × 22.4 L/mol = 55.33 liter

Jadi, volume gas hidrogen yang terbentuk pada keadaan STP adalah 55.33 liter.