Jelaskan secara rinci beberapa metode argentometri? ​

Berikut ini adalah pertanyaan dari fahnilarancak9061 pada mata pelajaran Kimia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Jelaskan secara rinci beberapa metode argentometri? ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Titrasi Argentometri, Salah Satu Jenis Titrasi

Ditulis Oleh: Hyprowira | Diterbitkan pada 19 May 2021 | Dimodifikasi terakhir pada 19 May 2021

Ada lagi salah satu jenis titrasi yang perlu Anda ketahui, yakni titrasi argentometri. Seperti fungsi titrasi pada umumnya, jenis titrasi yang satu ini juga digunakan untuk memeriksa kadar atau konsentrasi zat tersebut. Bagi Anda yang berkecimpung di dunia kimia pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah titrasi, termasuk metode titrasi bernama argentometri ini.

Metode titrasi yang satu ini masih dikembangkan lagi menjadi beberapa jenis metode titrasi dengan mengutamakan pembentukan endapan. Semua metode tersebut akan dijelaskan secara ringkas dalam ulasan di bawah ini.

Pengertian Titrasi Argentometri

Mari mulai dengan mengetahui dulu pengertian dari titrasi argentometri sendiri. Jenis titrasi yang satu ini terkhusus digunakan saat melakukan reaksi pengendapan. Dari namanya, Anda pasti sudah dapat sedikit clue. Titrasi argentometri diambil dari bahasa latin “argentum” yang artinya perak.

Jadi, tidak heran kalau titrasi pengendapan ini menggunakan perak (Ag) dalam metodenya. Kadar zat dalam larutan tertentu ditentukan dengan melihat proses titrasi pengendapan atau terbentuknya endapan ion perak. Lebih tepatnya digunakan untuk menetapkan perak juga senyawa halida. Ada tiga metode yang dibedakan dalam titrasi argentometri, yakni metode Fajans, Mohr, dan Volhard.

Cara Kerja

Seperti yang sudah disebutkan di atas, metode titrasi yang satu ini berpatokan pada pembentukan endapan. Dengan kata lain, kadar zat analit (zat yang diuji kadar atau konsentrasinya) ditentukan oleh pembentukan endapan dari titran (larutan yang dipakai sebagai tolok ukur pengukuran dengan titrasi) larutan titer perak nitrat.

Dalam titrasi argentometri, ada tiga jenis metode yang digunakan. Ketiga metode titrasi ini juga akan dibahas di sini. Tujuannya agar Anda bisa mengenali seperti apa ketiga metode ini sendiri, termasuk seperti apa cara kerjanya.

1. Metode Fajans

Metode titrasi argentometri yang satu ini pertama kali dikenalkan oleh Kazimierz Fajans. Dalam metode ini, dichlorofluorescein akan digunakan sebagai indikator. Indikator ini akan berubah warna untuk memberitahu Anda informasi kadar. Jika proses sudah mencapai titik akhir, suspensi yang awalnya berwarna hijau akan berubah warna menjadi merah muda.

Biasanya, sebelum proses titrasi selesai, ion klorida masih berlebih jumlahnya. Kemudian, hal yang terjadi adalah ion klorida ini akan diabsorpsi ke permukaan perak klorit. Proses adsorpsi ion inilah yang akan mempengaruhi warna di indikator nanti.

2. Metode Mohr

Metode berikutnya adalah metode Mohr. Metode titrasi yang satu ini dikenalkan dan dinamai dari nama Karl Friedrich Mohr. Dalam proses metode titrasi Mohr ini, indikator yang digunakan sudah pasti berbeda dengan Metode Fajans tadi. Di sini, kalium kromat digunakan sebagai indikator. Jika semua ion klorida bereaksi, nantinya akan dihasilkan kromat perak merah.

Sebaiknya tidak menguji atau memeriksa kadar zat karbonat dan fosfat menggunakan metode ini karena keduanya akan mengendap dengan perak. Hasilnya juga nanti tidak begitu akurat. Metode ini terutama dapat dipakai untuk memeriksa kandungan klorin. Anda bisa melakukannya dengan menggunakan sampel lain seperti kalsium dan besi asetat.

3. Metode Volhard

Terakhir, jenis metode titrasi argentometri yang juga bisa digunakan adalah metode Volhard. Jacob Volhard adalah orang dibalik metode titrasi yang satu ini. Dalam metodenya, Volhard juga menambahkan kelebihan dari perak nitrat ini ke analit. Lalu, perak klorida akan disaring sehingga perak nitrat yang tersisa bisa dititrasi terhadap larutan yang hendak diperiksa kadar zatnya.

Untuk indikatornya, metode Volhard menggunakan besi amonium sulfat. Di hasil akhir proses titrasi, indikator ini akan berubah warna menjadi warna merah darah. Selain itu, indikator seperti larutan garam ferri (Fe3+) juga bisa Anda gunakan sebagai indikator alternatif saat melakukan metode ini.

Seperti proses titrasi lainnya, metode-metode titrasi yang dibahas sedari tadi juga melibatkan banyak alat dan bahan. Bahannya terutama indikator atau zat pereaksi (titran) itu sendiri. Kemudian, alat-alatnya akan disesuaikan dengan kebutuhan. Namun, umumnya alat titrasi termasuk perangkat laboratorium yang sudah Anda kenali. Diperlukan alat titrasi serta bahan yang akurat untuk mendapatkan hasil yang akurat pula. Itu sebabnya Anda perlu mencari tahu lebih banyak lagi jika memang hendak melakukan titrasi. Terlebih soal cara mempraktikkan metode titrasi argentometri.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh gynaardhana dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 24 Jul 23