Jika sifat bulu coklat dominan terhadap sifat bulu putih, maka genotipe kelinci F1 akan berupa campuran dari genotipe HH dan hh, yaitu genotipe Hh. Setiap individu kelinci F1 yang memiliki genotipe Hh akan memiliki fenotipe bulu coklat, karena sifat bulu coklat dominan terhadap sifat bulu putih.

Jika kelinci F1 yang memiliki genotipe Hh kemudian dikawinkan secara bergantian, maka akan dihasilkan kelinci F2 dengan genotipe dan fenotipe sebagai berikut:

Genotipe HH: fenotipe bulu coklat (1/4 dari total individu kelinci F2)

Genotipe Hh: fenotipe bulu coklat (1/2 dari total individu kelinci F2)

Genotipe hh: fenotipe bulu putih (1/4 dari total individu kelinci F2)

Rasio genotipe dan fenotipe pada kelinci F2 adalah 1:1:1, yaitu rasio 1 individu dengan genotipe HH, 1 individu dengan genotipe Hh, dan 1 individu dengan genotipe hh. Jadi, rasio genotipe dan fenotipe pada kelinci F2 adalah 1:2:1.