Jawaban:

Untuk membuktikan apakah reaksi-reaksi di bawah ini merupakan larutan penyangga, kita perlu memeriksa apakah pasangan asam-basa konjugat yang ada dapat mempertahankan pH larutan ketika ditambahkan sedikit asam atau basa.

a) 50 ml CH3COOH 0,12 M + 50 ml NaOH 0,1 M

Dalam reaksi ini, CH3COOH bertindak sebagai asam dan NaOH bertindak sebagai basa. Mereka membentuk pasangan asam-basa konjugat CH3COOH/CH3COO- dan H2O.

CH3COOH + NaOH → CH3COO- + H2O

Karena ada pasangan asam-basa konjugat yang terbentuk, yaitu CH3COOH/CH3COO-, larutan ini dapat berfungsi sebagai larutan penyangga.

b) 50 ml CH3COOH 0,12 M + 100 ml NaOH 0,1 M

Dalam reaksi ini, perbandingan volume antara CH3COOH dan NaOH tidak setara. Jumlah NaOH yang ditambahkan lebih besar daripada CH3COOH. Oleh karena itu, setelah reaksi selesai, kemungkinan besar akan ada kelebihan basa (NaOH) yang tidak bereaksi dengan asam. Dalam hal ini, larutan tidak akan menjadi larutan penyangga karena tidak ada pasangan asam-basa konjugat yang cukup untuk mempertahankan pH larutan.

c) 50 ml HCl 0,2 M + 50 ml NaOH 0,5 M

Dalam reaksi ini, HCl bertindak sebagai asam dan NaOH bertindak sebagai basa. Mereka membentuk pasangan asam-basa konjugat HCl/Cl- dan H2O.

HCl + NaOH → NaCl + H2O

Namun, dalam kasus ini, karena HCl dan NaOH bereaksi dalam perbandingan stoikiometri 1:1, tidak ada kelebihan asam atau basa yang tersisa. Oleh karena itu, tidak ada pasangan asam-basa konjugat yang cukup untuk mempertahankan pH larutan. Jadi, larutan ini tidak dapat berfungsi sebagai larutan penyangga.

Kesimpulannya, hanya reaksi a) yaitu 50 ml CH3COOH 0,12 M + 50 ml NaOH 0,1 M yang merupakan larutan penyangga karena membentuk pasangan asam-basa konjugat yang cukup untuk mempertahankan pH larutan ketika ditambahkan sedikit asam atau basa.