Jawaban:

Untuk menyelesaikan masalah ini, kita perlu menggunakan konsep rasio mol dan rasio massa.

Pertama, kita asumsikan bahwa senyawa pertama memiliki rasio N/O yang paling sederhana, yaitu 2:3 (dalam hal ini, massa nitrogen 64% dan oksigen 30% adalah rasio massa). Dalam hal ini, kita dapat menuliskan rumus empiris senyawa pertama sebagai N2O3.

Kedua, kita dapat menentukan massa masing-masing unsur dalam senyawa ini dengan mengalikan rasio mol dengan massa molar. Massa molar N2O3 adalah 76 g/mol, dengan 2 mol nitrogen dan 3 mol oksigen. Oleh karena itu, massa nitrogen dalam senyawa ini adalah 2 x 14 g/mol = 28 g, dan massa oksigen adalah 3 x 16 g/mol = 48 g.

Ketiga, kita dapat menghitung massa total senyawa ini sebagai 28 g + 48 g = 76 g.

Keempat, kita dapat menentukan massa oksigen pada senyawa kedua dengan mengurangi massa oksigen pada senyawa pertama dari total massa kedua senyawa. Total massa kedua senyawa adalah 100 g, jadi massa senyawa kedua adalah 100 g - 76 g = 24 g. Karena senyawa kedua juga terdiri dari nitrogen dan oksigen, maka massa nitrogen pada senyawa kedua adalah 100 g - 24 g (massa oksigen) = 76 g.

Kelima, kita dapat menentukan rasio massa oksigen pada senyawa kedua dengan membagi massa oksigen dengan massa total senyawa kedua:

Rasio massa oksigen pada senyawa kedua = 24 g / 76 g = 0,316 atau sekitar 31,6%.

Jadi, perbandingan massa oksigen pada kedua senyawa tersebut adalah sekitar 31,6%