1. Kromatografi kertas tidak dapat digunakan untuk analisis kuantitatif karena ketika menggunakan kromatografi kertas, sulit untuk memastikan bahwa volume pelarut dan ukuran titik yang diterapkan pada kertas itu konsisten setiap kali dilakukan, sehingga sulit untuk menghasilkan titik yang seragam dan akurat. Selain itu, kromatografi kertas juga memiliki sensitivitas yang rendah dan kurang presisi.

2. Kromatografi kolom lebih banyak digunakan sebagai “cleaning” atau pembersih sampel karena memiliki kemampuan untuk memisahkan komponen-komponen dari campuran dengan cara yang lebih efektif dan lebih cepat daripada metode pembersihan konvensional seperti ekstraksi cair-cair. Dalam kromatografi kolom, sampel akan dipisahkan berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi komponen-komponennya melalui matriks kromatografi. Komponen-komponen yang terpisah dapat diambil secara terpisah dari kolom, sehingga dapat digunakan untuk membersihkan sampel dari kontaminan atau untuk memisahkan komponen-komponen dalam campuran.

3. Pada HPTLC, deteksi spoting menggunakan scanner yang dapat mengukur intensitas cahaya pada titik yang terbentuk pada pelat HPTLC. Setelah spot diamati dan dipindai, intensitas cahaya pada masing-masing spot dapat diukur menggunakan perangkat lunak khusus. Kemudian, nilai intensitas cahaya yang dihasilkan dapat dikonversi menjadi nilai konsentrasi menggunakan kalibrasi internal atau eksternal. Kalibrasi internal melibatkan pemanfaatan titik standar yang diterapkan pada pelat HPTLC yang sama dengan sampel untuk menghasilkan kurva kalibrasi. Sedangkan kalibrasi eksternal melibatkan penggunaan standar yang telah diketahui konsentrasinya sebagai pembanding untuk mengukur konsentrasi sampel.