Jawaban:

Es teh dan teh panas memiliki perbedaan dalam konteks keadaan fisik dan distribusi komponennya, sehingga mereka digolongkan sebagai campuran heterogen dan homogen.

Es teh, yang merupakan teh yang telah didinginkan dan ditambahkan es batu, dianggap sebagai campuran heterogen karena terdapat fase yang terpisah secara jelas. Ketika es batu ditempatkan dalam teh, es batu tersebut tetap berada dalam bentuk padat di dalam cairan teh. Es batu sebagai komponen tambahan membentuk fase terpisah yang dapat dengan mudah terlihat. Jadi, komponen-komponen dalam es teh, yaitu air, teh, dan es batu, tidak tercampur secara homogen, melainkan ada fase padat (es batu) yang terpisah dari fase cair (air dan teh).

Di sisi lain, teh panas merupakan campuran homogen karena semua komponennya tercampur secara merata tanpa adanya fase yang terpisah dengan jelas. Ketika teh panas disiapkan dengan cara menyeduh daun teh dengan air panas, proses tersebut menyebabkan zat-zat yang terkandung dalam daun teh larut dalam air. Sebagai hasilnya, air dan zat-zat teh tercampur secara homogen, membentuk satu fase yang seragam secara keseluruhan.

Dalam konteks campuran, istilah "homogen" mengacu pada keadaan di mana komponen-komponen campuran terdispersi secara merata dan tidak dapat dibedakan secara visual atau fisik. Sementara itu, istilah "heterogen" mengacu pada keadaan di mana komponen-komponen campuran dapat dibedakan dan terpisah secara fisik. Oleh karena itu, es teh dianggap sebagai campuran heterogen karena fase padat es batu terpisah dengan cairan teh, sedangkan teh panas dianggap sebagai campuran homogen karena semua komponennya tercampur secara merata membentuk satu fase yang seragam.