Jawaban: C.

Penjelasan: Soal ini tidak sesederhana kelihatannya.

Asam benzoat (Mr = 122 g/mol) memiliki kelarutan 3,44 g/L.

Jadi, konsentrasi TOTAL asam benzoat adalah 3,44  g/L ÷ 122 g/mol = 0,028 M. Perhatikan bahwa asam benzoat akan terdisosiasi parsial.

C₆H₅COOH  ⇌  C₆H₅COO⁻ + H⁺ ; Kₐ = 6,4 × 10⁻⁵.

Sehingga, secara sederhana, [C₆H₅COOH] + [H⁺] = 0,028 M.

Kalsium benzoat (Mr = 282 g/mol) memiliki kelarutan 2,8 g/L.

Jadi, konsentrasi kalsium benzoat yang dapat larut adalah 2,8 g/L ÷ 282 g/mol ≈ 0,01 M.

Kalsium benzoat adalah suatu garam yang akan terdisosiasi sempurna, menurut reaksi :

(C₆H₅COO)₂Ca  →  Ca²⁺ + 2 C₆H₅COO⁻.

Dalam hal ini, [Ca²⁺] = [(C₆H₅COO)₂Ca] = 0,01 M.

>>>>>>>>>>>>

Sekarang, mari kita lihat pilihannya.

(A.) Konsentrasi larutan sangat encer. Ya, kalau dilihat, konsentrasi garam benzoat nilainya 0,01 M dan konsentrasi asam 0,028 M ; bisa dibilang bahwa konsentrasi larutan cukup encer (tapi TIDAK sangat encer). Nah, memang kata seperti ini cukup ambigu, tetapi jika dilihat kalimat selanjutnya, sehingga penambahan natrium hidroksida tidak menyebabkan pH larutan berubah. Nah, pernyataan kedua salah, karena kalau konsentrasi buffer encer, maka otomatis menjadi rentan terhadap perubahan ketika terjadi penambahan asam / basa dari luar. Jadi jawaban (A.) salah.

(B.) Untuk sistem buffer ini (buffer asam), akan terbentuk basa konjugasi, yaitu C₆H₅COO⁻. Basa konjugasi terbentuk karena senyawa asam melepaskan ion H⁺. Tidak ada asam konjugasi yang terbentuk, sehingga jawaban (B.) salah.

(C.)Rumus standar buffer asam adalah[H⁺] = Kₐ × [asam] / [garam].

Penambahan basa akan mempengaruhi nilai [asam]. Namun, jika nilai konsentrasi NaOH sangat kecil (misal pH < 10,3) maka secara keseluruhan hal ini takkan mengubah nilai pH larutan buffer. Lagipula, pengukuran pH dilakukan dengan alat berupa kertas indikator, BUKAN pH meter. Sehingga, perubahan pH yang terjadi tidak cukup signifikan untuk dapat dideteksi oleh kertas indikator, sehingga jawaban (C.) benar.