Jawaban:

Kolod dari logam atau polimer berpori digunakan dalam proses cuci darah pada manusia, yang juga dikenal sebagai hemodiyalisis. Kolod tersebut direkayasa khusus untuk memungkinkan membran hemodiyalisis menyaring nutrien dan ion ganda tanpa memungkinkan sel darah dan partikel lain melewati besar.

Kolod terdiri dari lapisan partikel atau lempeng diametral logam atau polimer padat, berpori dan memiliki titik adsorpsi yang tinggi. Karena sifat berporinya, kolod dapat menyerap atau mengekstrak zat-zat ke dan dari dialisat dengan efektif. Lapisan partikel dalam struktur kolod tersebut memiliki empat dimensi dan luas permukaan terspesialisasi yang besar.

Kolod memiliki tahanan yang tinggi terhadap fluida dan tingkat frictional yang rendah, yang memungkinkan dialisat untuk bergerak melalui kolod secara aliran terus-menerus, dalam proses menukar substansi dengan efektif. Ketahanan fluida ini membantu dalam penghalang pemisahan anatara substrat ke suatu substrat yang lain, yaitu melalui tingkat permeabilitas yang dikendalikan dan viskositas aliran yang rendah.

Porositas kolod memberinya daya serap protein yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan medium dialisis nonporous. Karena itu, penyaringan dan partisi di antara medium dialisis dan subsrate yang dialisis, sangat dipengaruhi oleh struktur porositas kolod, yang dapat terintegrasi dengan ketebalan permukaan yang seragam dan nonuniform.

Karena struktur porositasnya, semi perfusible dan distribusinya yang disempurnakan, kolod dapat digunakan untuk menghasilkan aliran alami yang lebih padat dalam tubuh selama proses cuci darah, memberikan tingkat koefisien transfer yang lebih tinggi. Akhirnya, kolod digunakan dalam proses cuci darah karena struktur yang dapat disesuaikan untuk daya tampung, efisiensi rentang, dan kemampuan konversi partikel, membuatnya banyak digunakan dalam hemodialisis.

Bila jawaban sesuai, Jadikan jawaban terbaik ya!!