Jawaban:

63,3 g

Penjelasan:

Senyawa Fe2O2 sebenarnya tidak ada. Kita berasumsi bahwa yang dimaksud adalah senyawa Fe2O3 (besi (III) oksida), yang merupakan senyawa yang lebih umum.

Dalam reaksi antara Fe2O3 dan HCl, terjadi reaksi reduksi-oksidaasi yang menghasilkan FeCl2 dan air (H2O), serta gas klorin (Cl2) jika HCl dalam kelebihan. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:

Fe2O3(s) + 6HCl(aq) → 2FeCl2(aq) + 3H2O(l) + 3Cl2(g)

Dalam reaksi ini, setiap 1 mol Fe2O3 akan bereaksi dengan 6 mol HCl dan menghasilkan 2 mol FeCl2. Untuk menghitung bobot FeCl2 yang terbentuk, kita perlu mengetahui berapa banyak mol Fe2O3 yang digunakan.

Mula-mula, kita hitung berapa banyak mol Fe2O3 yang terdapat dalam 40 g senyawa tersebut. Untuk itu, kita perlu mengetahui berapa berat molekul Fe2O3. Berat atom relatif besi (Fe) adalah 56, sedangkan berat atom relatif oksigen (O) adalah 16. Oleh karena itu, berat molekul Fe2O3 adalah:

2 x 56 + 3 x 16 = 160

Dengan demikian, 40 g Fe2O3 sama dengan 40/160 = 0,25 mol Fe2O3.

Karena setiap 1 mol Fe2O3 akan bereaksi dengan 2 mol FeCl2, maka jika ada 0,25 mol Fe2O3, akan terbentuk 0,5 mol FeCl2. Bobot masing-masing mol FeCl2 adalah:

2 x 55,8 + 2 x 35,5 = 126,6

Oleh karena itu, bobot FeCl2 yang terbentuk dari 40 g senyawa Fe2O3 adalah:

0,5 x 126,6 = 63,3 g