Jawaban:

Air suling merupakan air murni yang telah mengalami proses penyulingan atau distilasi untuk menghilangkan semua zat-zat terlarut dan kontaminan. Sebagai hasilnya, air suling memiliki konsentrasi ion yang sangat rendah, sehingga memiliki daya hantar listrik yang sangat lemah atau bahkan hampir tidak ada. Ketika diberikan tegangan listrik, air suling tidak akan mengalami konduktivitas yang signifikan, sehingga tidak akan terjadi pergerakan muatan listrik melalui air tersebut. Oleh karena itu, gejala yang timbul dari percobaan ini adalah tidak adanya aliran listrik atau gejala konduksi yang nyata pada air suling.

Di sisi lain, larutan gula merupakan campuran air dengan gula yang terlarut di dalamnya. Gula, atau sukrosa, terdiri dari molekul-molekul gula yang memiliki muatan listrik netral. Namun, saat larutan gula terbentuk, molekul-molekul gula akan terdisosiasi menjadi ion-ion gula, yaitu ion positif (kation) dan ion negatif (anion) yang dapat bergerak secara bebas dalam larutan. Karena itu, larutan gula memiliki daya hantar listrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan air suling.

Pada percobaan menggunakan larutan gula, gejala yang timbul adalah adanya aliran listrik atau konduktivitas yang terlihat saat diberikan tegangan listrik pada larutan. Ini terjadi karena ion-ion gula dalam larutan dapat membawa muatan listrik dan memungkinkan pergerakan arus listrik melalui larutan gula.

Dalam kesimpulan, perbandingan daya hantar listrik antara air suling dan larutan gula adalah bahwa air suling memiliki daya hantar listrik yang sangat lemah atau hampir tidak ada, sementara larutan gula memiliki daya hantar listrik yang lebih tinggi karena adanya ion-ion gula yang dapat membawa muatan listrik.