Jawaban:

Untuk menentukan jenis logam X, kita perlu menggunakan rumus kalor yang diberikan oleh:

Q = m × c × ΔT

Di mana:

Q adalah kalor yang diberikan (1.350 J),

m adalah massa logam (100 gram),

c adalah kalor jenis logam (dalam J/g°C), dan

ΔT adalah perubahan suhu (ΔT = T akhir - T awal).

Kita perlu mencari nilai kalor jenis (c) logam X yang sesuai dengan data yang diberikan. Jika tidak ada tabel kalor jenis yang diberikan, sulit untuk menentukan jenis logam secara spesifik. Namun, sebagai contoh, saya akan menggunakan nilai kalor jenis logam aluminium (Al) yang umum:

Kalor jenis aluminium (Al) = 0,897 J/g°C

Dengan menggunakan rumus kalor di atas, kita dapat mencari nilai ΔT:

1.350 J = 100 g × 0,897 J/g°C × ΔT

Menggunakan aljabar, kita dapat menghitung ΔT:

ΔT = 1.350 J / (100 g × 0,897 J/g°C)

= 1.350 J / 89,7 J/°C

≈ 15°C

Jadi, berdasarkan asumsi yang digunakan dengan nilai kalor jenis aluminium (Al), jika perubahan suhu logam X adalah sekitar 15°C (dari 200°C hingga 500°C) dan kalor yang diberikan adalah 1.350 J, maka jenis logam X dalam percobaan tersebut kemungkinan adalah aluminium (Al). Namun, perlu dicatat bahwa hasil ini bersifat asumsi dan mungkin tidak akurat jika kalor jenis logam X yang sesungguhnya tidak diketahui atau berbeda dari aluminium (Al).