jika NaOH 0,1 M dititrasi oleh 50 mL HCl 0,1

Berikut ini adalah pertanyaan dari gwyo pada mata pelajaran Kimia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Jika NaOH 0,1 M dititrasi oleh 50 mL HCl 0,1 M, jawab pertanyaan berikut.a. pH pada titik awal
b. pH pada daerah antara (sebelum titik ekuivalen)
c. pH pada titik ekuivalen
d. pH setelah titik ekuivalen

*tolong ya bsk dikumpul dan jangan lupa pake cara ya :)​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Diketahui titrasi 50 mL larutan HCl 0,1 M dengan larutan standar NaOH 0,1 M. Hitunglah pH saat:

a. Awal reaksi,

a. Awal reaksi,b. Setelah penambahan 10 mL basa,

a. Awal reaksi,b. Setelah penambahan 10 mL basa,c. Titik ekuivalen,

a. Awal reaksi,b. Setelah penambahan 10 mL basa,c. Titik ekuivalen,d. Setelah penambahan 60 mL basa,

Jawaban :

[a. pH larutan awal reaksi]

a. pH larutan awal reaksipH larutan awal reaksi ditentukan dari larutan asam kuat HCl sebagai larutan analit yang dicari konsentrasinya yang dititrasi oleh larutan standar NaOH dengan volume awal = 0 ml .

HCl(aq) → H⁺(aq) + Cl⁻(aq)

0,1 M ≈ 0,1 M

[H⁺] = 0,1 M = 1 x 10⁻² M

pH = - log [H⁺]

= - log 1 x 10⁻²

= 2

Jadi, pH larutan awal sebelum titrasi adalah 2

b. pH larutan setelah penambahan 50 NaOH 0,1 M

Persamaan reaksi antara HCl dengan NaOH yaitu :

HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq)

+ H2O(l)

Mula² 5 mmol 5 mmol

Bereaksi - 5 mmol - 5 mmol + 5 mmol

Sisa 0 0 5 mmol

Mol = molaritas x volume larutan

Mol HCl mula-mula = 0,1 M x 50 ml = 5 mmol

Mol NaOH mula-mula = 0,1 M x 50 ml = 5 mmol

Berdasarkan persamaan reaksi diatas, mol HCl dan NaOH sama-sama habis bereaksi (sisa = 0) sehingga pH larutan ditentukan dari garam NaCl yang dihasilkan

Garam NaCl dihasilkan dari reaksi asam kuat HCl dengan basa kuat NaOH sehingga garam NaCl tidak dapat terhidrolisis dengan air dan pH larutan ditentukan dari pH air (H₂O). Dengan demikian, pH larutan NaCl = 7

Jadi, pH larutan setelah penambahan 50 ml NaOH 0,1 M adalah 7

c. pH larutan pada saat titik ekuivalen

Titik ekivalen merupakan titik yang menunjukkan jumlah mol ion H⁺ sama dengan jumlah ion OH⁻, sehingga pada saat titik ekuivalen mol HCl dan mol NaOH sama serta sama-sama habis bereaksi.

Mol NaOH = Mol HCl = 0,1 M x 50 ml = 5 mmol

Dengan demikian, pH larutan pada saat titik ekuivalen ditentukan dari pH larutan garam NaCl yaitu sama dengan 7 .

d. pH larutan setelah penambahan 60 ml NaOH 0,1 M

Persamaan reaksi antara HCl dengan NaOH yaitu :

HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq)

+ H2O(l)

Mula² 5 mmol 6 mmol

Bereaksi - 5 mmol - 5 mmol + 5 mmol

Sisa 0 1 mmol 5 mmol

Mol HCl mula-mula = 0,1 M x 50 ml = 5 mmol

Mol NaOH mula-mula = 0,1 M x 60 ml = 6 mmol

Berdasarkan persamaan reaksi diatas, mol NaOH tersisa sedangkan mol HCl habis bereaksi (karena mol HCl mula-mula < mol NaOH mula-mula). Dengan demikian, pH larutan ditentukan dari mol basa kuat NaOH yang tersisa.

[NaOH] = mol NaOH sisa / volume larutan total

= 1 mmol / (50 ml + 60 ml)

= 9 x 10⁻³ M

NaOH(aq) → Na⁺(aq) + OH⁻(aq)

9 x 10⁻³ M ≈ 9 x 10⁻³ M 9 x 10⁻³ M

[OH-] = 9 x 10⁻³ M

pOH = - log [OH-]

= - log 9 x 10⁻³

= 3 – log 9

pH = 14 – pOH

= 14 – ( 3 – log 9)

= 11 + log 9

Jadi, pH larutan setelah penambahan 60 ml NaOH 0,1 M adalah 11 + log 9

Pembahasan

Titrasi merupakan mereaksikan larutan asam dengan larutan basa yang bertujuan untuk mengetahui konsentrasi larutan asam atau larutan basa. Reaksi antara asam dengan basa pada percobaan titrasi merupakan reaksi netralisasi atau penggaraman.

Terdapat larutan standar atau titran yaitu larutan yang sudah diketahui konsentrasinya (dalam satuan molaritas), serta larutan analit yaitu larutan yang dicari konsentrasinya.

Titik ekivalen merupakan titik yang menunjukkan jumlah mol ion H⁺ sama dengan jumlah ion OH⁻. Dengan demikian, rumus untuk menghitung konsentrasi larutan dalam percobaan titrasi yaitu :

Jumlah mol ion H⁺ = jumlah mol ion OH-

Va x Ma x valensi asam = Vb x Mb x valensi basa

Keterangan :

Va : volume larutan asam

Ma : molaritas larutan asam

Vb : volume larutan basa

Mb : molaritas larutan basa

  • Valensi asam menunjukkan jumlah ion H⁺ yang dihasilkan dari ionisasi asam. Contoh : HCl memiliki valensi asam = 1 dan H₃PO₄ memiliki valensi asam = 3
  • Valensi basa menunjukkan jumlah ion OH⁻ yang dihasilkan dari ionisasi basa. Contoh : NH₄OH memiliki valensi basa = 1 dan Mg(OH)₂ memiliki valensi basa = 2

Jenis titrasi asam basa yaitu :

  • Titrasi asam kuat dengan basa kuat memiliki titik ekivalen saat pH larutan sama dengan 7
  • Titrasi basa kuat dengan asam kuat memiliki titik ekivalen saat pH larutan sama dengan 7
  • Titrasi basa kuat dengan asam lemah memiliki titik ekivalen saat pH larutan lebih dari 7
  • Titrasi asam kuat dengan basa lemah memiliki titik ekivalen saat pH larutan kurang dari 7

Pelajari lebih lanjut

1. Titrasi asam lemah dengan basa kuat yomemimo.com/tugas/21600211

2. Hidrolisis garam yomemimo.com/tugas/20352495

Detil jawaban

Kelas : 11

Mapel: Kimia

Bab : Titrasi asam basa

Kode : 11.7.9

Kata Kunci : titrasi asam kuat dengan basa kuat

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Vyreen dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 27 Jun 21