Jawaban:

1. Reaksi redoks spontan adalah reaksi yang dapat langsung terjadi dan potensial sel yang dihasilkannya bertanda positif.

2. Anode, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi. Katode, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi.

3. Dalam kehidupan sehari-hari, arus listrik yang dihasilkan dari suatu reaksi kimia dalam sel volta banyak kegunaannya, seperti untuk radio, kalkulator, televisi, kendaraan bermotor, dan lain-lain.

4. tidak bisa. nilai elektrode standar tidak bisa diubah jika ditambahkan atau dikurangkan koefisiennya, karena itu merupakan satuan standar setiap unsur

5. A. Tentukan anode dan katode

Untuk menentukan Anode dan Katode dari sel Volta kita bisa melihat dari 2 hal secara mudah, yaitu:

• Menghafalkan Deret Volta dimana unsur pertama yang disebutkan pada deret Volta merupakan unsur yang mudah mengalami Oksidasi.

• Berdasarkan nilai Elektroda standarnya (E°), semakin negatif nilainya maka unsur tersebut semakin mudah mengalami Oksidasi.

Sehingga, berdasarkan data di atas kita peroleh informasi bahwa Ca akan lebih mudah mengalami oksidasi dibandingkan Sn, sehingga bisa disimpulkan:

Anode : Ca

Katode : Sn

B. Tuliskan reaksi di anode dan di katode

untuk reaksi di Anode dan Katode setelah diketahui unsurnya, maka reaksinya adalah:

Ca (s) ==> Ca⁺²(aq) + 2e⁻ Oksidasi ==> (Anode)

Sn⁺²(aq) + 2e⁻ ==> Sn (s) Reduksi ==> (Katode)

C. Tentukan nilai potensial selnya

nilai potensial selnya bisa kita hitung berdasarkan penulisan reaksi di elektrodenya, yaitu:

Ca (s) ==> Ca⁺²(aq) + 2e⁻ E° = + 2,87 V

Sn⁺²(aq) + 2e⁻ ==> Sn (s) E° = - 0,14 V

------------------------------------------------------------------- +

Ca (s) + Sn⁺² (aq) ==> Ca⁺² (aq) + Sn (s) E° = + 2,73 V

Jadi nilai potensial selnya adalah sebesar + 2,73 V.

D. Tuliskan notasi selnya

Notasi selnya bisa kita tuliskan dengan format berikut:

Anoda || Katoda

sehingga diagram selnya atau notasi selnya yaitu:

Ca | Ca⁺² || Sn⁺² | Sn