10 ml HCl 0,1 M diencerkan hingga volume larutan 250

Berikut ini adalah pertanyaan dari xxyara pada mata pelajaran Kimia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

10 ml HCl 0,1 M diencerkan hingga volume larutan 250 ml , Tentukan :a. pH larutan sebelum diencerkan.
b. Konsentrasi HCl setelah diencerkan.
c. pH larutan setelah diencerkan.​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

sebanyak 50 ml HCl 0,01 M diencerkan sampai dengan volume 500 ml. Maka pH larutan HCl tersebut adalah 1.

Penyelesaian Soal :

Diketahui : [HCl] = 0,01 M

V HCl = 50 mL

V larutan = 500 mL

Ditanya : pH sesudah pengenceran ?

Jawab :

Hitung konsentrasi HCl setelah diencerkan dengan cara :

V₁ × M₁ = V₂ × M₂

50 mL × 0,01 M = 500 mL × M₂

50 mL.M = 500 mL × M₂

M₂ = 50/500 M

M₂ = 0,1 M

M₂ = 10⁻¹ M

Hitung pH setelah pengenceran dengan cara :

[H⁺] = a × Ma

= 1 × 0,1 M

= 0,1 M

pH = - log [H⁺]

= - log 10⁻¹

= 1

∴ Kesimpulan pH larutan setelah pengenceran adalah 1.

Pembahasan :

Pengertian Molaritas (M)

Konsentrasi merupakan jumlah zat terlarut yang ada terhadap jumlah pelarut tertentu atau terhadap jumlah larutan tertentu. (diasumsikan zat terlarut berwujud cair atau padat, sedangkan pelarutnya berwujud cair) Konsentrasi dapat diungkapkan dengan beragam cara, salah satunya yang paling sering dipakai, dan memang akan kita gunakan sekarang ini adalah Molaritas (M), atau konsentrasi molar. Molaritas adalah jumlah mol terlarut setiap liter larutan. Atau bias diungkapkan dengan rumus:

M = n/V

Keterangan : M = konsentrasi zat

n = mol zat terlarut

V = volume larutan (L)

Pengenceran

Proses pengenceran adalah proses yang dilakukan dengan mencampurkan pelarut yang lebih ukurannya dari suatu zat yang dilarutkannya. engenceran pada prinsipnya hanya menambahkan pelarut saja, sehingga jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran. Dengan kata lain jumlah mmol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mmol zat terlarut sesudah penegenceran atau jumlah massa zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah massa zat terlarut sesudah pengenceran.

Rumus :

V₁ × M₁ = V₂ × M₂

Keterangan :

M₁ = Molaritas larutan sebelum pelarutan/pengenceran

V₁ = Volume larutan sebelum pelarutan/pengenceran

M₂ = Molaritas larutan sesudah pelarutan/pengenceran

V₂ = Volume Molaritas larutan sesudah pelarutan/pengenceran

pOH

pOH digunakan untuk mengukur tingkat kebasaan suatu zat yang bersifat basa. contoh yang bersifat basa adalah sabun. kebasaan suatu zat kimia yang bersifat basa dihitung menggunakan pOH yang harus diubah ke pH.

Rumus :

pOH = - log [OH⁻]

pH = PKw - pOH

= 14 - pOH

Perhitungan pH basa

Sifat-sifat basa yaitu sebagai berikut :

Mempunyai rasa pahit dan merusak kulit.

Terasa licin seperti sabun bila terkena kulit.

Dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi kertas lakmus biru.

Dapat menghantarkan arus listrik

Dapat menetralkan asam

Rumus menghitung basa kuat :

[OH⁻] = b × Mb

pOH = - log [OH⁻]

pH = 14 - pOH

Rumus menghitung basa lemah :

[OH⁻] = √Kb × Mb

pOH = - log [OH⁻]

pH = 14 - pOH

Keterangan : b = valensi basa

Mb = Konsentrasi basa

Kb = tetapan ionisasi basa

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ranarustiana65 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 04 Jul 21