Penjelasan:

Golongan dapat kita cari dengan melihat subkulit dan elektron valensinya.

Elektron valensi adalah jumlah elektron yang ada di kulit terluarnya.

contoh pertama :

1s² 2s¹

*dari definisi Elektron valensi, jumlah elektron di kulit terluarnya yaitu 1 elektron (2s¹)

*unsur tersebut memiliki subkulit akhir s jadi termasuk golongan A, dengan elektron valensinya 1 sehingga termasuk golongan 1A

contoh kedua :

1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p¹

*dari definisi Elektron valensi, jumlah elektron di kulit terluarnya yaitu 3 elektron (3s² 3p¹)

*unsur tersebut memiliki subkulit akhir p jadi termasuk golongan A, dengan elektron valensinya 3 sehingga termasuk golongan IIIA

contoh ketiga :

1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 4s² 3d⁷

*dari definisi Elektron valensi, jumlah elektron di kulit terluarnya yaitu 2 elektron (4s²)

*unsur tersebut memiliki subkulit akhir d jadi termasuk golongan B, golongannya dapat ditulis dengan rumus (2+elektron di d) = (2+7) = 9B(golongan 9B termasuk golongan 8B) sehingga unsur tersebut termasuk golongan VIII B

contoh keempat :

1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 4s² 3d⁹

*dari definisi Elektron valensi, jumlah elektron di kulit terluarnya yaitu 2 elektron (4s²)

*unsur tersebut memiliki subkulit akhir d jadi termasuk golongan B, golongannya dapat ditulis dengan rumus (2+elektron di d) = (2+9) = 11B(golongan 11B termasuk golongan 1B)sehingga unsur tersebut termasukgolongan IB

catatan :

1B = d⁹

2B = d¹⁰

3B = d¹

4B = d²

5B = d³

6B = d⁴

7B = d⁵

8B = d⁶

8B = d⁷

8B = d⁸