Berikut ini adalah pertanyaan dari dirgareza22 pada mata pelajaran Kimia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Tes mantoux dilakukan dengan cara menyuntikkan sejumlah zat kecil cairan yang disebut dengan PPD tuberculin, pada kulit lengan. Pasca penyuntikan, biasanya akan terbentuk benjolan kecil di permukaan kulit.
Dokter akan memberi tanda batas awal di sekeliling benjolan tersebut menggunakan spidol agar dapat diketahui apabila nanti terdapat perubahan ukuran benjolan. 48-72 jam setelah tes Mantoux dilakukan, dokter akan memeriksa kembali benjolan yang terbentuk untuk melihat adanya perubahan.
Jika tidak muncul pembesaran pada benjolan, dapat disimpulkan bahwa hasil tes Mantoux negatif atau pasien tidak terpapar kuman TB. Sementara, pada hasil tes yang menunjukkan penambahan ukuran benjolan, biasanya sebanyak 5-9 mm dan terlihat adanya peradangan, ini berarti tes Mantoux dikatakan positif, yakni pasien sedang atau sudah pernah terpapar kuman TB. Hasil tes ini memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah terdapat infeksi TB.
Hal yang Dapat Memengaruhi Hasil Tes Mantoux
Meski dapat menjadi acuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kuman TB dalam tubuh, hasil tes Mantoux bisa saja keliru pada beberapa kondisi tertentu. Hal ini dikenal dengan hasil tes negatif palsu atau positif palsu.
Pada hasil tes negatif palsu, tes Mantoux akan menunjukkan hasil negatif, padahal sebenarnya pasien terinfeksi kuman TB. Kekeliruan akan hasil tes ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
Ketidakmampuan tubuh untuk bereaksi terhadap uji kulit karena daya tahan tubuh yang lemah.
Infeksi TB baru terjadi, yakni antara 8-10 bulan
Infeksi kuman TB terjadi sudah lama (bertahun-tahun)
Baru melakukan vaksin yang mengandung virus hidup, seperti vaksi campak atau cacar.
Menderita penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti campak atau cacar air.
Menderita penyakit yang menurunkan daya tahan tubuh, seperti kanker atau AIDS.
Teknik penyuntikan yang salah
Salah mengartikan reaksi yang muncul
Sementara itu, pada hasil tes positif palsu, tes Mantoux akan menunjukkan hasil yang positif, padahal pasien sesungguhnya tidak terpapar kuman TB. Kekeliruan hasil tes ini bisa disebabkan beberapa hal, seperti:
Terindentifikasi adanya bakteri Mycobacterium, tapi bukan jenis tuberculosis
Baru melakukan imunisasi BCG
Teknik penyuntikan yang salah
Penggunaan botol antigen yang salah
Salah mengartikan reaksi yang muncul
Meski tes Mantoux bisa menjadi tolak ukur adanya kuman TB dalam tubuh, kerap kali terdapat kekeliruan pada hasi tes ini. Maka dari itu untuk hasil yang lebih akurat, dokter biasanya akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, seperti foto Rontgen dada dan pemeriksaan dahak, guna memastikan ada atau tidaknya infeksi TB dalam tubuh.
Penjelasan:
semoga bermanfaat yaa
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh kiranadibah dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 27 Jul 21