Berikut ini adalah pertanyaan dari renimanis pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Pada suatu hari, ada seorang anak perempuan beserta ayahnya berjalan melewati Trei, dan ibu Trei. Anak itu bertanya pada ayahnya, “yah, bolehkah aku memetik satu buah apel?”
“tentu saja, boleh!” jawab ayahnya. Lalu anak perempuan itu memetik 1 buah apel dari daun daun Trei.
Setelah mengambilnya, anak perempuan itu memakan buah apel yang dia ambil.
“hmm.., enak banget!, aku jadi ingin semuanya!” seru anak perempuan itu. “ayah!, bolehkah aku membawa pohon apel kecil ini ke dalam taman rumah kita?” Tanya anak perempuan itu.
“hmm.., ayah agak ragu sih, untuk menjawabnya.., tapi, ayah bolehkan saja deh! Nanti, ayah panggilkan tukang taman untuk mencabut pohon apel kecil ini! Kamu tenang saja ya, Rara!, besok ayah panggilkan!” ayah anak perempuan itu, menuruti permintaan anaknya.
“makasih, ya, yah!” seru anak perempuan itu, yang ternyata bernama Rara. Ayahnya hanya tersenyum manis. Mereka pun pulang.
Trei kaget mendengarkan obrolan anak perempuan itu terhadap ayahnya.
“ibu.. bagaimana, ini?, besok, aku akan dipindahkan ke tempat lain.., jadinya, aku tidak bisa bertemu ibu lagi dong.. Huhuhu…” tangis Trei.
“tenang saja Trei.. kalau kamu dipindahkan, pasti Allah akan mempertemukan kita lagi di surga…” hibur ibu Trei.
“terima kasih ya, bu..” kata Trei.
Esoknya…
Rara, ayahnya, dan tukang taman siap siap mencabut Trei.
“tukang taman.., ayo, cepat cabut pohon apel kecil ini!, dan masukkan ke dalam mobil pick up, ya…” pinta ayah Rara.
“siap, pak!” seru tukang taman.
Tukang taman pun mencabut Trei. “dadah, ibu..” pamit Trei.
“dadah Trei..” kata ibu Trei.
Di rumah Rara…
“ayo cepat, yah!, tanam pohonnya di taman belakang!” pinta Rara.
“oke, Ra!” seru ayah Rara sambil mengacungkan jempol.
Setelah Trei sudah ditanam di taman belakang rumah Rara, Trei hanya bisa menangis tersedu sedu tanpa dilihat oleh Rara, Rara hanya tersenyum senyum melihat Trei ditanam di rumahnya.
Setelah bertahun tahun lamanya, akhirnya Rara sudah bertumbuh dewasa dan Trei?, yaa sama seperti Rara, Trei sudah dewasa, sayangnya, Ayahnya Rara sudah lebih dulu meninggal.
“Ya Allah.., pertemukanlah aku kepada ibu di surga nanti..” do’a Trei saat dewasa.
Kini, Trei dan Rara sudah beranjak ke masa tua. Rara sudah memiliki cucu. Senang sekali bila menjadi Rara.
“Ya Allah.., pertemukanlah aku kepada ibu di surga nanti..” do’a Trei saat tua.
Sekarang Trei sudah mengganggu rumah Rara dan tibalah saatnya Trei ditebang…
SREK! SREK! SREK! Suara gergaji memotong Trei dan Trei MATI!
“ibu…!!” seru Trei sambil berjalan menemui ibunya dan memeluknya. Memang, Trei dan ibunya berada di…, ya! Betul!, berada di SURGA!, Trei dan ibunya memiliki tangan dan kaki! Wah, menyenangkan..
“Trei.. ibu senang sekali kamu berada di sini..” seru ibu Trei.
Lalu Trei mencium pipi ibunya seraya berkata, “aku juga senang bu.., aku sayang ibu…”.
Setelah membaca teks fantasi berjudul Pelukan Terakhir Untuk Ibu, tuliskan tokoh, latar, karakter tokoh dan amanat nya
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
maaf ya kalok salah
Penjelasan:
tokoh utama nya ibu treina dan trei
karakter tokoh nya rara, dan ayah rara
amanat nya menurut saya itu walaupun kita jauh dari ibu kita pasti kita bisa di pertemukan lg di surga nanti dan pastinya setiap anak tdk bisa jauh" dari ibu nya dari ayah nya
kalok gk salah latar belakang dari cerita tersebut adalah surga
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh putrahafidz029 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 18 Jan 22