Buatlah struktur haloalkana dari 4_kloro_2_fluoro_3_metilpentana

Berikut ini adalah pertanyaan dari rrikoatmaja pada mata pelajaran Kimia untuk jenjang Sekolah Dasar

Buatlah struktur haloalkana dari
4_kloro_2_fluoro_3_metilpentana

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Struktur dan Tata Nama Haloalkana

Senyawa haloalkana merupakan kepanjangan dari halogen alkana dan mempunyai rumus umum: CnH2n+1X. Rumus umum ini berlaku untuk senyawa monohaloalkana dan dapat ditulis sebagai R – X dengan R adalah gugus alkil dan X adalah atom halogen. Oleh karena itu, senyawa haloalkana sering kali disebut sebagai senyawa alkil halida.

a. Struktur Haloalkana

Berdasarkan jumlah atom H yang terikat pada atom C yang memiliki ikatan dengan atom halogen, maka haloalkana dibedakan menjadi haloalkana primer, haloalkana sekunder, dan haloalkana tersier.

Haloalkana primer adalah senyawa haloalkana dimana terdapat 2 atom H yang terikat ke atom C yang memiliki ikatan dengan atom halogen.

Contoh:

1-kloropropana

Haloalkana sekunder adalah senyawa haloalkana dimana terdapat 1 atom H yang terikat ke atom C yang memiliki ikatan dengan atom halogen.

Contoh:

2-kloropropana

Haloalkana tersier adalah senyawa haloalkana dimana tidak terdapat atom H yang terikat ke atom C yang memiliki ikatan dengan atom halogen.

Contoh:

2-kloro-2-metilpropana

b. Tata Nama Haloalkana

Haloalkana memiliki sistem penamaan IUPAC dan penamaan lazim/trivial untuk monohaloalkana sebagai alkilhalida.

Menurut tata nama IUPAC, senyawa haloalkana dianggap sama dengan alkana karena haloalkana merupakan senyawa turunan alkana. Urutan cara penamaannya sebagai berikut:

Menentukan rantai utama, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung atom halogen (X = F, Cl, Br, I).

Memberi nomor. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai sedemikian sehingga posisi atom halogen mendapat nomor terkecil. Catatan: Jika terdapat lebih dari satu atom halogen, maka prioritas penomoran didasarkan kereaktifannya, yaitu F, Cl, Br, dan I.

Gugus alkil selain rantai induk dan atom halogen sebagai cabang.

Agar Anda lebih mudah memahami penamaan senyawa haloalkana berdasarkan tata nama IUPAC, silahkan Anda simak animasi tata nama haloalkana berikut ini!

Menurut tata nama trivial (lazim), haloalkana dengan hanya 1 atom halogen (monohaloalkana), memiliki nama umum sebagai alkilhalida.

Contohnya:

Berdasarkan analisis rumus struktur dan rumus molekulnya, haloalkana memiliki isomer posisi dan isomer kerangka. Perhatikan struktur haloalkana berikut!

Kedua senyawa itu memiliki rumus molekul sama, yakni C3H7Hl,tetapi posisi atom klorin berbeda. Pada 1–kloropropana, atom Cl terikat pada atom karbon nomor 1, sedangkan pada 2–kloropropana terikat pada atom karbon nomor 2. Kedua senyawa ini dikatakan berisomer satu sama lain, yaitu isomer posisi. Isomer kerangka menyatakan perbedaan rantai utama dari senyawa haloalkana yang memiliki rumus molekul sama. Perhatikan struktur molekul haloalkana berikut dengan rumus molekul sama, yakni C4H9Cl!

Kedua senyawa itu tergolong halobutana, tetapi berbeda rantai utamanya. Oleh karena itu, kedua senyawa tersebut berisomer kerangka.

Jawaban:1. Struktur dan Tata Nama Haloalkana Senyawa haloalkana merupakan kepanjangan dari halogen alkana dan mempunyai rumus umum: CnH2n+1X. Rumus umum ini berlaku untuk senyawa monohaloalkana dan dapat ditulis sebagai R – X dengan R adalah gugus alkil dan X adalah atom halogen. Oleh karena itu, senyawa haloalkana sering kali disebut sebagai senyawa alkil halida.a. Struktur Haloalkana Berdasarkan jumlah atom H yang terikat pada atom C yang memiliki ikatan dengan atom halogen, maka haloalkana dibedakan menjadi haloalkana primer, haloalkana sekunder, dan haloalkana tersier. Haloalkana primer adalah senyawa haloalkana dimana terdapat 2 atom H yang terikat ke atom C yang memiliki ikatan dengan atom halogen. Contoh: 1-kloropropana Haloalkana sekunder adalah senyawa haloalkana dimana terdapat 1 atom H yang terikat ke atom C yang memiliki ikatan dengan atom halogen. Contoh: 2-kloropropana Haloalkana tersier adalah senyawa haloalkana dimana tidak terdapat atom H yang terikat ke atom C yang memiliki ikatan dengan atom halogen. Contoh: 2-kloro-2-metilpropanab. Tata Nama Haloalkana Haloalkana memiliki sistem penamaan IUPAC dan penamaan lazim/trivial untuk monohaloalkana sebagai alkilhalida. Menurut tata nama IUPAC, senyawa haloalkana dianggap sama dengan alkana karena haloalkana merupakan senyawa turunan alkana. Urutan cara penamaannya sebagai berikut:Menentukan rantai utama, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung atom halogen (X = F, Cl, Br, I).Memberi nomor. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai sedemikian sehingga posisi atom halogen mendapat nomor terkecil. Catatan: Jika terdapat lebih dari satu atom halogen, maka prioritas penomoran didasarkan kereaktifannya, yaitu F, Cl, Br, dan I.Gugus alkil selain rantai induk dan atom halogen sebagai cabang. Agar Anda lebih mudah memahami penamaan senyawa haloalkana berdasarkan tata nama IUPAC, silahkan Anda simak animasi tata nama haloalkana berikut ini! Menurut tata nama trivial (lazim), haloalkana dengan hanya 1 atom halogen (monohaloalkana), memiliki nama umum sebagai alkilhalida. Contohnya: Berdasarkan analisis rumus struktur dan rumus molekulnya, haloalkana memiliki isomer posisi dan isomer kerangka. Perhatikan struktur haloalkana berikut! Kedua senyawa itu memiliki rumus molekul sama, yakni C3H7Hl,tetapi posisi atom klorin berbeda. Pada 1–kloropropana, atom Cl terikat pada atom karbon nomor 1, sedangkan pada 2–kloropropana terikat pada atom karbon nomor 2. Kedua senyawa ini dikatakan berisomer satu sama lain, yaitu isomer posisi. Isomer kerangka menyatakan perbedaan rantai utama dari senyawa haloalkana yang memiliki rumus molekul sama. Perhatikan struktur molekul haloalkana berikut dengan rumus molekul sama, yakni C4H9Cl!Kedua senyawa itu tergolong halobutana, tetapi berbeda rantai utamanya. Oleh karena itu, kedua senyawa tersebut berisomer kerangka.Jawaban:1. Struktur dan Tata Nama Haloalkana Senyawa haloalkana merupakan kepanjangan dari halogen alkana dan mempunyai rumus umum: CnH2n+1X. Rumus umum ini berlaku untuk senyawa monohaloalkana dan dapat ditulis sebagai R – X dengan R adalah gugus alkil dan X adalah atom halogen. Oleh karena itu, senyawa haloalkana sering kali disebut sebagai senyawa alkil halida.a. Struktur Haloalkana Berdasarkan jumlah atom H yang terikat pada atom C yang memiliki ikatan dengan atom halogen, maka haloalkana dibedakan menjadi haloalkana primer, haloalkana sekunder, dan haloalkana tersier. Haloalkana primer adalah senyawa haloalkana dimana terdapat 2 atom H yang terikat ke atom C yang memiliki ikatan dengan atom halogen. Contoh: 1-kloropropana Haloalkana sekunder adalah senyawa haloalkana dimana terdapat 1 atom H yang terikat ke atom C yang memiliki ikatan dengan atom halogen. Contoh: 2-kloropropana Haloalkana tersier adalah senyawa haloalkana dimana tidak terdapat atom H yang terikat ke atom C yang memiliki ikatan dengan atom halogen. Contoh: 2-kloro-2-metilpropanab. Tata Nama Haloalkana Haloalkana memiliki sistem penamaan IUPAC dan penamaan lazim/trivial untuk monohaloalkana sebagai alkilhalida. Menurut tata nama IUPAC, senyawa haloalkana dianggap sama dengan alkana karena haloalkana merupakan senyawa turunan alkana. Urutan cara penamaannya sebagai berikut:Menentukan rantai utama, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung atom halogen (X = F, Cl, Br, I).Memberi nomor. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai sedemikian sehingga posisi atom halogen mendapat nomor terkecil. Catatan: Jika terdapat lebih dari satu atom halogen, maka prioritas penomoran didasarkan kereaktifannya, yaitu F, Cl, Br, dan I.Gugus alkil selain rantai induk dan atom halogen sebagai cabang. Agar Anda lebih mudah memahami penamaan senyawa haloalkana berdasarkan tata nama IUPAC, silahkan Anda simak animasi tata nama haloalkana berikut ini! Menurut tata nama trivial (lazim), haloalkana dengan hanya 1 atom halogen (monohaloalkana), memiliki nama umum sebagai alkilhalida. Contohnya: Berdasarkan analisis rumus struktur dan rumus molekulnya, haloalkana memiliki isomer posisi dan isomer kerangka. Perhatikan struktur haloalkana berikut! Kedua senyawa itu memiliki rumus molekul sama, yakni C3H7Hl,tetapi posisi atom klorin berbeda. Pada 1–kloropropana, atom Cl terikat pada atom karbon nomor 1, sedangkan pada 2–kloropropana terikat pada atom karbon nomor 2. Kedua senyawa ini dikatakan berisomer satu sama lain, yaitu isomer posisi. Isomer kerangka menyatakan perbedaan rantai utama dari senyawa haloalkana yang memiliki rumus molekul sama. Perhatikan struktur molekul haloalkana berikut dengan rumus molekul sama, yakni C4H9Cl!Kedua senyawa itu tergolong halobutana, tetapi berbeda rantai utamanya. Oleh karena itu, kedua senyawa tersebut berisomer kerangka.Jawaban:1. Struktur dan Tata Nama Haloalkana Senyawa haloalkana merupakan kepanjangan dari halogen alkana dan mempunyai rumus umum: CnH2n+1X. Rumus umum ini berlaku untuk senyawa monohaloalkana dan dapat ditulis sebagai R – X dengan R adalah gugus alkil dan X adalah atom halogen. Oleh karena itu, senyawa haloalkana sering kali disebut sebagai senyawa alkil halida.a. Struktur Haloalkana Berdasarkan jumlah atom H yang terikat pada atom C yang memiliki ikatan dengan atom halogen, maka haloalkana dibedakan menjadi haloalkana primer, haloalkana sekunder, dan haloalkana tersier. Haloalkana primer adalah senyawa haloalkana dimana terdapat 2 atom H yang terikat ke atom C yang memiliki ikatan dengan atom halogen. Contoh: 1-kloropropana Haloalkana sekunder adalah senyawa haloalkana dimana terdapat 1 atom H yang terikat ke atom C yang memiliki ikatan dengan atom halogen. Contoh: 2-kloropropana Haloalkana tersier adalah senyawa haloalkana dimana tidak terdapat atom H yang terikat ke atom C yang memiliki ikatan dengan atom halogen. Contoh: 2-kloro-2-metilpropanab. Tata Nama Haloalkana Haloalkana memiliki sistem penamaan IUPAC dan penamaan lazim/trivial untuk monohaloalkana sebagai alkilhalida. Menurut tata nama IUPAC, senyawa haloalkana dianggap sama dengan alkana karena haloalkana merupakan senyawa turunan alkana. Urutan cara penamaannya sebagai berikut:Menentukan rantai utama, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung atom halogen (X = F, Cl, Br, I).Memberi nomor. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai sedemikian sehingga posisi atom halogen mendapat nomor terkecil. Catatan: Jika terdapat lebih dari satu atom halogen, maka prioritas penomoran didasarkan kereaktifannya, yaitu F, Cl, Br, dan I.Gugus alkil selain rantai induk dan atom halogen sebagai cabang. Agar Anda lebih mudah memahami penamaan senyawa haloalkana berdasarkan tata nama IUPAC, silahkan Anda simak animasi tata nama haloalkana berikut ini! Menurut tata nama trivial (lazim), haloalkana dengan hanya 1 atom halogen (monohaloalkana), memiliki nama umum sebagai alkilhalida. Contohnya: Berdasarkan analisis rumus struktur dan rumus molekulnya, haloalkana memiliki isomer posisi dan isomer kerangka. Perhatikan struktur haloalkana berikut! Kedua senyawa itu memiliki rumus molekul sama, yakni C3H7Hl,tetapi posisi atom klorin berbeda. Pada 1–kloropropana, atom Cl terikat pada atom karbon nomor 1, sedangkan pada 2–kloropropana terikat pada atom karbon nomor 2. Kedua senyawa ini dikatakan berisomer satu sama lain, yaitu isomer posisi. Isomer kerangka menyatakan perbedaan rantai utama dari senyawa haloalkana yang memiliki rumus molekul sama. Perhatikan struktur molekul haloalkana berikut dengan rumus molekul sama, yakni C4H9Cl!Kedua senyawa itu tergolong halobutana, tetapi berbeda rantai utamanya. Oleh karena itu, kedua senyawa tersebut berisomer kerangka.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh CIVAPUBG dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 19 May 22