Jawaban:

Meteorit terjadi ketika benda langit yang disebut meteoroid masuk ke atmosfer bumi dan memasuki fase pemanasan dan penguapan yang disebut ablasi karena gesekan dengan udara. Proses ini menyebabkan meteoroid memancarkan cahaya yang disebut meteor atau bintang jatuh. Ablasi juga menyebabkan meteoroid kehilangan sebagian besar massa dan energinya, yang mengurangi kecepatannya dan memungkinkannya jatuh ke bumi.

Jika meteoroid cukup besar dan kuat, ia dapat mencapai permukaan bumi dan disebut meteorit. Meteorit dapat berupa bebatuan, besi atau campuran keduanya. Sebagian besar meteorit berasal dari sabuk asteroid di antara Mars dan Jupiter, tetapi beberapa berasal dari bulan atau planet lain, dan yang lainnya adalah sisa-sisa komet.

Saat meteorit jatuh ke bumi, ia akan memasuki atmosfer dengan kecepatan tinggi, menyebabkan suhu di sekitarnya meningkat secara drastis dan menghasilkan bola api besar. Meteorit tersebut kemudian mendarat di permukaan bumi dengan kecepatan yang bervariasi, tergantung pada ukurannya dan sudut datangnya. Ketika meteorit mendarat, ia dapat meninggalkan bekas di permukaan bumi yang dikenal sebagai kratrer atau membentuk cincin debu yang disebut regmaglypt.

Singkatnya :

Meteorit terjadi ketika meteoroid masuk ke atmosfer bumi dan memasuki fase pemanasan dan penguapan yang disebut ablasi karena gesekan dengan udara. Proses ini menyebabkan meteoroid memancarkan cahaya yang disebut meteor atau bintang jatuh. Jika meteoroid cukup besar dan kuat, ia dapat mencapai permukaan bumi dan disebut meteorit. Ketika meteorit mendarat, ia dapat meninggalkan bekas di permukaan bumi yang dikenal sebagai kratrer atau membentuk cincin debu yang disebut regmaglypt.

Google bisa salah tapi buku juga