Berikut ini adalah pertanyaan dari msamlekom550 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
1. Perlawanan Rakyat Aceh
Tokoh:
- Sultan Mahmud Syah
- Sultan Muhammad Daud Syah
- Panglima Polem
- Teungku Cik di Tiro
- Teuku Umar
- Cuk Nyak Dhien
- Cuk Meutia
Tahun Terjadinya: 5 April 1873.
Latar Belakang: Akibat dari Perjanjian Siak 1858, Sultan Ismail menyerahkan wilayah Deli, Langkat, Asahan dan Serdang kepada Belanda, padahal daerah-daerah itu sejak Sultan Iskandar Muda, berada di bawah kekuasaan Aceh. Belanda melanggar perjanjian Siak, maka berakhirlah perjanjian London tahun 1824. Isi perjanjian London adalah Belanda dan Britania Raya membuat ketentuan tentang batas-batas kekuasaan kedua daerah di Asia Tenggara yaitu dengan garis lintang Singapura. Keduanya mengakui kedaulatan Aceh. Aceh menuduh Belanda tidak menepati janjinya, sehingga kapal-kapal Belanda yang lewat perairan Aceh ditenggelamkan oleh pasukan Aceh. Perbuatan Aceh ini didukung Britania.
Dengan dibukanya Terusan Suez oleh Ferdinand de Lesseps menyebabkan perairan Aceh menjadi sangat penting untuk lalu lintas perdagangan. Ditandatanganinya Perjanjian London 1871 antara Inggris dan Belanda, yang isinya, Britania memberikan keleluasaan kepada Belanda untuk mengambil tindakan di Aceh. Belanda harus menjaga keamanan lalulintas di Selat Malaka. Belanda mengizinkan Britania bebas berdagang di Siak dan menyerahkan daerahnya di Guyana Barat kepada Britania.
Dengan dibukanya Terusan Suez oleh Ferdinand de Lesseps menyebabkan perairan Aceh menjadi sangat penting untuk lalu lintas perdagangan. Ditandatanganinya Perjanjian London 1871 antara Inggris dan Belanda, yang isinya, Britania memberikan keleluasaan kepada Belanda untuk mengambil tindakan di Aceh. Belanda harus menjaga keamanan lalulintas di Selat Malaka. Belanda mengizinkan Britania bebas berdagang di Siak dan menyerahkan daerahnya di Guyana Barat kepada Britania.Akibat perjanjian Sumatra 1871, Aceh mengadakan hubungan diplomatik dengan Konsul Amerika Serikat, Kerajaan Italia dan Kesultanan Usmaniyah di Singapura. Aceh juga mengirimkan utusan ke Turki Usmani pada tahun 1871. Akibat upaya diplomatik Aceh tersebut, Belanda menjadikannya sebagai alasan untuk menyerang Aceh. Wakil Presiden Dewan Hindia Frederik Nicolaas Nieuwenhuijzen dengan 2 kapal perangnya datang ke Aceh dan meminta keterangan dari Sultan Machmud Syah tentang apa yang sudah dibicarakan di Singapura itu, tetapi Sultan Machmud menolak untuk memberikan keterangan.
Akhir Perlawanan: Penangkapan tokoh-tokoh pemimpin gerilya Aceh menandakan akhir dari seluruh perlawanan di Aceh. Van Heutz menerbitkan surat penyerahan diri dan pengakuan sebagai bagian dari Hindia Belanda. Surat ini harus disepakati oleh tokoh-tokoh tersebut, untuk mematuhi peraturan Hindia Belanda dan tidak melakukan perjanjian dengan pihak luar manapun. Pada tahun 1910, perlawanan Aceh dianggap berakhir meskipun perlawanan-perlawanan sepihak terus berlangsung bahkan sampai dengan pendudukan Jepang terjadi sekitar tahun 1942.
2. Perlawanan Rakyat Batak
Tokoh: Sisingamangaraja XII
Latar Belakang: Perlawanan rakyat Tapanuli melawan belanda disebabkan oleh agama Batak kuno yang dianut masyarakat terancam oleh kehadiran agama Kristen. Sisingamangaraja XII sebagai raja Batak menolak adanya upaya penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh misionaris Belanda di wilayah Batak.
Akhir Pelawanan: Akhir dari Perang Batak, pasukan Marsose di bawah pimpinan Kapten Christoffle berhasil menangkap keluarga Sisingamangaraja XII. Sisingamangaraja XII beserta pengikutnya melarikan diri ke hutan Simsim.
Dalam pertempuran tanggal 17 Juni 1907, Sisingamangaraja XII gugur bersama seorang putrinya yang bernama Lapian dan dua orang putranya yang bernama Patuan Nagari dan Patuan Anggi serta sejumlah pengikutnya.
Dalam pertempuran tanggal 17 Juni 1907, Sisingamangaraja XII gugur bersama seorang putrinya yang bernama Lapian dan dua orang putranya yang bernama Patuan Nagari dan Patuan Anggi serta sejumlah pengikutnya.Jenazah Sisingamangaraja XII dibawa ke Taruntung dan dimakamkan di depan tangsi militer Belanda, kemudian pada tahun 1953 makam Sisingamangaraja XII dipindahkan ke Soposurung di Balige.
Penjelasan:
Semoga membantu
Please, jangan dihapus
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh RaniyahFarah dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 14 Mar 22