Contoh jenis pekerjaan sektor formal dan informal yaitu:

Sektor Formal: Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai BUMN, Buruh pabrik dan karyawan kantoran lainnya.

Sektor Informal: Pedagang kaki lima, supir angkot, tukang becak.

Pembahasan

Tenaga kerja formal adalah tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan sebagai tenaga kerja terlatih (skilled worker). Pekerja yang bekerja di sektor formal memperoleh perlindungan hukum yang lebih kuat, kontrak kerja yang resmi, dan berada di dalam organisasi yang berbadan hukum, sebagaimana diantur dalam UU Ketenagakerjaan dan UU Serikat Pekerja, plus berbagai peraturan pemerintah (PP) dan menteri (Permen) tentang ketenagakerjaan. Contoh pekerja Formal seperti:

Pegawai Negeri Sipil

Karyawan Swasta

Buruh Pabrik

Tenaga Kerja Informal adalah  pekerja yang bertanggung jawab atas perseorangan yang tidak berbadan hukum dan hanya berdasarkan atas kesepakatan. Sektor informal berada di luar pasar tenaga terorganisasi. Menurut Rusli Ramli (1985), sektor informal merupakan suatu pekerjaan yang umumnya padat karya, kurang memperoleh dukungan dan pengakuan dari pemerintah juga kurang terorganisir dengan baik.

Urip Soewarno dalam Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers (1979: 39), menyebutkan jenis-jenis pekerjaan sektor informal sebagai berikut:

Angkutan: penarik becak, delman,dan grobak.

Perdagangan: pedagang kaki lima, pedagang asongan, makanan, minuman,pakaian, barang bekas, alat tulis, dan keperluan rumah tangga.

Industri pengolahan: membuat makanan dan minuman, industri kayu, dan bahan bangunan.

Bangunan: tukang teraso, kayu, besi, dan batu.

Jasa-jasa: tukang jahit, semir sepatu, reparasi arloji, dan radio.

Demikian, Semoga Membantu!