terdapat 7 kali pergantian kabinet mengapa hal ini bisa terjadi

Berikut ini adalah pertanyaan dari radyak1891 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Terdapat 7 kali pergantian kabinet mengapa hal ini bisa terjadi ?uraikan

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

= penyebab jatuhnya 7 kabinet di indonesia Penyebab kabinet mengalami jatuh bangun pada masa demokrasi liberal adalah akibat kebijkaan-kebijakan yang dalam pandangan parlemen tidak menguntungkan Indonesia ataupun dianggap tidak mampu meredam pemberontakan-pemberontakan di daerah.

Penjelasan:

Ada 7 kabinet pada masa demokrasi liberal

[1] Kabinet Natsir (6 September 1950 – 21 Maret 1951)

Kabinet ini merupakan kabinet yang pertama dipilih untuk menjalankan pemerintahan setelah periode RIS dan dipimpin oleh Mohammad Natsir dari Partai Masyumi, maka disebut Kabinet Natsir. Didukung oleh para tokoh terkenal dan mempunyai keahlian di bidangnya masing-masing, seperti Sri Sultan Hamengkubowono IX, Mr. Mohammad Roem Royen, Mr. Asaat, Ir. Juanda, dan Dr. Sumitro Joyohadikusumo yang merupakan ahli ekonomi. Ada 5 titik fokus utama yang digelar dalam masa kabinet ini, yaitu:

Meningkatkan usaha keamanan dan ketentraman

Konsolidasi ke semua golongan yang ada untuk penyempurnaan pemerintahan.

Menyempurnakan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, yang saat itu disebut angkatan perang.

Mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat yang selama masa penjajahan terikat dan dikuasai penjajah.

Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat. Karena sesuai perjanjian RIS seharusnya Irian Barat yang merupakan wilayah jajahan Belanda menjadi wilayah RI.

[2] Kabinet sukiman  (27 April 1951 – 3 April 1952)

Kejatuhan Kabinet Soekiman merupakan akibat dari ditandatanganinya persetujuan bantuan ekonomi dan persenjataan dari Amerika Serikat kepada Indonesia atas dasar Mutual Security Act ( MSA ). Peretujuan ini menimbulkan tafsiran bahwa Indonesia telah memasuki Blok Barat, yang berarti bertentangan dengan prinsip dasar politik luar negri Indonesia yang bebas aktif. Muncul pertentangan dari Masyumi dan PNI atas tindakan Sukiman sehingga mereka menarik dukungannya pada kabinet tersebut. DPR akhirnya menggugat Sukiman dan terpaksa Sukiman harus mengembalikan mandatnya kepada presiden.

[3] kabinet wilopo (3 April 1952 – 3 Juni 1953)

Akibat peristiwa Tanjung Morawa muncullah mosi tidak percaya dari Serikat Tani Indonesia terhadap kabinet Wilopo. Sehingga Wilopo harus mengembalikan mandatnya pada presiden pada tanggal 2 Juni 1953.

[4] KABINET ALI SASTROAMIJOYO I (31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955)

NU menarik dukungan dan menterinya dari kabinet sehingga keretakan dalam kabinetnya inilah yang memaksa Ali harus mengembalikan mandatnya pada presiden.

[5] kabinet burhanuddih harrahap (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956)

Setelah hasil pemungutan suara diumumkan dan pembagian kursi di DPR diumumkan, maka tanggal 2 Maret 1956, Kabinet Burhanuddin Harahap mengundurkan diri, menyerahkan mandatnya kepada Presiden, untuk dibentuk kabinet baru berdasarkan hasil pemilihan umum. Sebenarnya kabinet ini seandainya terus bekerja tidak apa-apa selagi tidak ada mosi tidak percaya dari parlemen. Tetapi secara Etika politik demokrasi parlementer, kabinet ini dengan sukarela menyerahkan mandatnya, setelah berhasil melaksanakan Pemilu baik untuk anggota DPR maupun konstituante.dan

[6] KABINET ALI SASTROAMIJOYO II (20 Maret 1956 – 4 Maret 1957)

Ali sastromidjoyodan. Mundurnya  menteri dari Masyumi (Januari 1957), membuat kabinet hasil Pemilu I ini jatuh dan menyerahkan mandatnya pada Presiden pada tanggal 14 Maret 1957.

[7] ABINET DJUANDA ( 9 April 1957- 5 Juli 1959)

djoeanda kartawijaya Berakhir saat presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan mulailah babak baru sejarah RI yaitu Demokrasi Terpimpin.

==================================

SEMOGA MEMBANTU:)

#JadikanJawabanTercerdas

#FollowMe

#BelajarBersamaBrainly {BBB}

Jawaban:= penyebab jatuhnya 7 kabinet di indonesia Penyebab kabinet mengalami jatuh bangun pada masa demokrasi liberal adalah akibat kebijkaan-kebijakan yang dalam pandangan parlemen tidak menguntungkan Indonesia ataupun dianggap tidak mampu meredam pemberontakan-pemberontakan di daerah.Penjelasan:Ada 7 kabinet pada masa demokrasi liberal[1] Kabinet Natsir (6 September 1950 – 21 Maret 1951)Kabinet ini merupakan kabinet yang pertama dipilih untuk menjalankan pemerintahan setelah periode RIS dan dipimpin oleh Mohammad Natsir dari Partai Masyumi, maka disebut Kabinet Natsir. Didukung oleh para tokoh terkenal dan mempunyai keahlian di bidangnya masing-masing, seperti Sri Sultan Hamengkubowono IX, Mr. Mohammad Roem Royen, Mr. Asaat, Ir. Juanda, dan Dr. Sumitro Joyohadikusumo yang merupakan ahli ekonomi. Ada 5 titik fokus utama yang digelar dalam masa kabinet ini, yaitu:Meningkatkan usaha keamanan dan ketentramanKonsolidasi ke semua golongan yang ada untuk penyempurnaan pemerintahan.Menyempurnakan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, yang saat itu disebut angkatan perang.Mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat yang selama masa penjajahan terikat dan dikuasai penjajah.Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat. Karena sesuai perjanjian RIS seharusnya Irian Barat yang merupakan wilayah jajahan Belanda menjadi wilayah RI. [2] Kabinet sukiman  (27 April 1951 – 3 April 1952) Kejatuhan Kabinet Soekiman merupakan akibat dari ditandatanganinya persetujuan bantuan ekonomi dan persenjataan dari Amerika Serikat kepada Indonesia atas dasar Mutual Security Act ( MSA ). Peretujuan ini menimbulkan tafsiran bahwa Indonesia telah memasuki Blok Barat, yang berarti bertentangan dengan prinsip dasar politik luar negri Indonesia yang bebas aktif. Muncul pertentangan dari Masyumi dan PNI atas tindakan Sukiman sehingga mereka menarik dukungannya pada kabinet tersebut. DPR akhirnya menggugat Sukiman dan terpaksa Sukiman harus mengembalikan mandatnya kepada presiden.[3] kabinet wilopo (3 April 1952 – 3 Juni 1953) Akibat peristiwa Tanjung Morawa muncullah mosi tidak percaya dari Serikat Tani Indonesia terhadap kabinet Wilopo. Sehingga Wilopo harus mengembalikan mandatnya pada presiden pada tanggal 2 Juni 1953.[4] KABINET ALI SASTROAMIJOYO I (31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955) NU menarik dukungan dan menterinya dari kabinet sehingga keretakan dalam kabinetnya inilah yang memaksa Ali harus mengembalikan mandatnya pada presiden.[5] kabinet burhanuddih harrahap (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956) Setelah hasil pemungutan suara diumumkan dan pembagian kursi di DPR diumumkan, maka tanggal 2 Maret 1956, Kabinet Burhanuddin Harahap mengundurkan diri, menyerahkan mandatnya kepada Presiden, untuk dibentuk kabinet baru berdasarkan hasil pemilihan umum. Sebenarnya kabinet ini seandainya terus bekerja tidak apa-apa selagi tidak ada mosi tidak percaya dari parlemen. Tetapi secara Etika politik demokrasi parlementer, kabinet ini dengan sukarela menyerahkan mandatnya, setelah berhasil melaksanakan Pemilu baik untuk anggota DPR maupun konstituante.dan[6] KABINET ALI SASTROAMIJOYO II (20 Maret 1956 – 4 Maret 1957)Ali sastromidjoyodan. Mundurnya  menteri dari Masyumi (Januari 1957), membuat kabinet hasil Pemilu I ini jatuh dan menyerahkan mandatnya pada Presiden pada tanggal 14 Maret 1957.[7] ABINET DJUANDA ( 9 April 1957- 5 Juli 1959)djoeanda kartawijaya Berakhir saat presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan mulailah babak baru sejarah RI yaitu Demokrasi Terpimpin.==================================SEMOGA MEMBANTU:)#JadikanJawabanTercerdas#FollowMe#BelajarBersamaBrainly {BBB}Jawaban:= penyebab jatuhnya 7 kabinet di indonesia Penyebab kabinet mengalami jatuh bangun pada masa demokrasi liberal adalah akibat kebijkaan-kebijakan yang dalam pandangan parlemen tidak menguntungkan Indonesia ataupun dianggap tidak mampu meredam pemberontakan-pemberontakan di daerah.Penjelasan:Ada 7 kabinet pada masa demokrasi liberal[1] Kabinet Natsir (6 September 1950 – 21 Maret 1951)Kabinet ini merupakan kabinet yang pertama dipilih untuk menjalankan pemerintahan setelah periode RIS dan dipimpin oleh Mohammad Natsir dari Partai Masyumi, maka disebut Kabinet Natsir. Didukung oleh para tokoh terkenal dan mempunyai keahlian di bidangnya masing-masing, seperti Sri Sultan Hamengkubowono IX, Mr. Mohammad Roem Royen, Mr. Asaat, Ir. Juanda, dan Dr. Sumitro Joyohadikusumo yang merupakan ahli ekonomi. Ada 5 titik fokus utama yang digelar dalam masa kabinet ini, yaitu:Meningkatkan usaha keamanan dan ketentramanKonsolidasi ke semua golongan yang ada untuk penyempurnaan pemerintahan.Menyempurnakan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, yang saat itu disebut angkatan perang.Mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat yang selama masa penjajahan terikat dan dikuasai penjajah.Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat. Karena sesuai perjanjian RIS seharusnya Irian Barat yang merupakan wilayah jajahan Belanda menjadi wilayah RI. [2] Kabinet sukiman  (27 April 1951 – 3 April 1952) Kejatuhan Kabinet Soekiman merupakan akibat dari ditandatanganinya persetujuan bantuan ekonomi dan persenjataan dari Amerika Serikat kepada Indonesia atas dasar Mutual Security Act ( MSA ). Peretujuan ini menimbulkan tafsiran bahwa Indonesia telah memasuki Blok Barat, yang berarti bertentangan dengan prinsip dasar politik luar negri Indonesia yang bebas aktif. Muncul pertentangan dari Masyumi dan PNI atas tindakan Sukiman sehingga mereka menarik dukungannya pada kabinet tersebut. DPR akhirnya menggugat Sukiman dan terpaksa Sukiman harus mengembalikan mandatnya kepada presiden.[3] kabinet wilopo (3 April 1952 – 3 Juni 1953) Akibat peristiwa Tanjung Morawa muncullah mosi tidak percaya dari Serikat Tani Indonesia terhadap kabinet Wilopo. Sehingga Wilopo harus mengembalikan mandatnya pada presiden pada tanggal 2 Juni 1953.[4] KABINET ALI SASTROAMIJOYO I (31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955) NU menarik dukungan dan menterinya dari kabinet sehingga keretakan dalam kabinetnya inilah yang memaksa Ali harus mengembalikan mandatnya pada presiden.[5] kabinet burhanuddih harrahap (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956) Setelah hasil pemungutan suara diumumkan dan pembagian kursi di DPR diumumkan, maka tanggal 2 Maret 1956, Kabinet Burhanuddin Harahap mengundurkan diri, menyerahkan mandatnya kepada Presiden, untuk dibentuk kabinet baru berdasarkan hasil pemilihan umum. Sebenarnya kabinet ini seandainya terus bekerja tidak apa-apa selagi tidak ada mosi tidak percaya dari parlemen. Tetapi secara Etika politik demokrasi parlementer, kabinet ini dengan sukarela menyerahkan mandatnya, setelah berhasil melaksanakan Pemilu baik untuk anggota DPR maupun konstituante.dan[6] KABINET ALI SASTROAMIJOYO II (20 Maret 1956 – 4 Maret 1957)Ali sastromidjoyodan. Mundurnya  menteri dari Masyumi (Januari 1957), membuat kabinet hasil Pemilu I ini jatuh dan menyerahkan mandatnya pada Presiden pada tanggal 14 Maret 1957.[7] ABINET DJUANDA ( 9 April 1957- 5 Juli 1959)djoeanda kartawijaya Berakhir saat presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan mulailah babak baru sejarah RI yaitu Demokrasi Terpimpin.==================================SEMOGA MEMBANTU:)#JadikanJawabanTercerdas#FollowMe#BelajarBersamaBrainly {BBB}Jawaban:= penyebab jatuhnya 7 kabinet di indonesia Penyebab kabinet mengalami jatuh bangun pada masa demokrasi liberal adalah akibat kebijkaan-kebijakan yang dalam pandangan parlemen tidak menguntungkan Indonesia ataupun dianggap tidak mampu meredam pemberontakan-pemberontakan di daerah.Penjelasan:Ada 7 kabinet pada masa demokrasi liberal[1] Kabinet Natsir (6 September 1950 – 21 Maret 1951)Kabinet ini merupakan kabinet yang pertama dipilih untuk menjalankan pemerintahan setelah periode RIS dan dipimpin oleh Mohammad Natsir dari Partai Masyumi, maka disebut Kabinet Natsir. Didukung oleh para tokoh terkenal dan mempunyai keahlian di bidangnya masing-masing, seperti Sri Sultan Hamengkubowono IX, Mr. Mohammad Roem Royen, Mr. Asaat, Ir. Juanda, dan Dr. Sumitro Joyohadikusumo yang merupakan ahli ekonomi. Ada 5 titik fokus utama yang digelar dalam masa kabinet ini, yaitu:Meningkatkan usaha keamanan dan ketentramanKonsolidasi ke semua golongan yang ada untuk penyempurnaan pemerintahan.Menyempurnakan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, yang saat itu disebut angkatan perang.Mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat yang selama masa penjajahan terikat dan dikuasai penjajah.Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat. Karena sesuai perjanjian RIS seharusnya Irian Barat yang merupakan wilayah jajahan Belanda menjadi wilayah RI. [2] Kabinet sukiman  (27 April 1951 – 3 April 1952) Kejatuhan Kabinet Soekiman merupakan akibat dari ditandatanganinya persetujuan bantuan ekonomi dan persenjataan dari Amerika Serikat kepada Indonesia atas dasar Mutual Security Act ( MSA ). Peretujuan ini menimbulkan tafsiran bahwa Indonesia telah memasuki Blok Barat, yang berarti bertentangan dengan prinsip dasar politik luar negri Indonesia yang bebas aktif. Muncul pertentangan dari Masyumi dan PNI atas tindakan Sukiman sehingga mereka menarik dukungannya pada kabinet tersebut. DPR akhirnya menggugat Sukiman dan terpaksa Sukiman harus mengembalikan mandatnya kepada presiden.[3] kabinet wilopo (3 April 1952 – 3 Juni 1953) Akibat peristiwa Tanjung Morawa muncullah mosi tidak percaya dari Serikat Tani Indonesia terhadap kabinet Wilopo. Sehingga Wilopo harus mengembalikan mandatnya pada presiden pada tanggal 2 Juni 1953.[4] KABINET ALI SASTROAMIJOYO I (31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955) NU menarik dukungan dan menterinya dari kabinet sehingga keretakan dalam kabinetnya inilah yang memaksa Ali harus mengembalikan mandatnya pada presiden.[5] kabinet burhanuddih harrahap (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956) Setelah hasil pemungutan suara diumumkan dan pembagian kursi di DPR diumumkan, maka tanggal 2 Maret 1956, Kabinet Burhanuddin Harahap mengundurkan diri, menyerahkan mandatnya kepada Presiden, untuk dibentuk kabinet baru berdasarkan hasil pemilihan umum. Sebenarnya kabinet ini seandainya terus bekerja tidak apa-apa selagi tidak ada mosi tidak percaya dari parlemen. Tetapi secara Etika politik demokrasi parlementer, kabinet ini dengan sukarela menyerahkan mandatnya, setelah berhasil melaksanakan Pemilu baik untuk anggota DPR maupun konstituante.dan[6] KABINET ALI SASTROAMIJOYO II (20 Maret 1956 – 4 Maret 1957)Ali sastromidjoyodan. Mundurnya  menteri dari Masyumi (Januari 1957), membuat kabinet hasil Pemilu I ini jatuh dan menyerahkan mandatnya pada Presiden pada tanggal 14 Maret 1957.[7] ABINET DJUANDA ( 9 April 1957- 5 Juli 1959)djoeanda kartawijaya Berakhir saat presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan mulailah babak baru sejarah RI yaitu Demokrasi Terpimpin.==================================SEMOGA MEMBANTU:)#JadikanJawabanTercerdas#FollowMe#BelajarBersamaBrainly {BBB}

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh prajaw10076 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 04 Jun 22