Ketidakstabilan politik di masa demokrasi liberal berdampak pada kinerja parlemen

Berikut ini adalah pertanyaan dari luki1900 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Ketidakstabilan politik di masa demokrasi liberal berdampak pada kinerja parlemen dalam mewujudkan kondisi masyarakat yang sejahtera. permasalahan yang muncul salah satunya adalah kesenjangan pembangunan di pulau jawa dan pulau-pulau lain yang merasa "dianaktirikan". sentimen ini kemudian memunculkan gangguan keamanan nasional, berupa

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Ketidakstabilan politik dalam demokrasi liberal mempengaruhi kerja parlemen dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera. Salah satu masalah yang muncul adalah minimnya pembangunan Jawa dan pulau-pulau lain yang ada perasaan tertinggal. Sentimen ini kemudian menimbulkan gejolak keamanan nasional, yaitu berupa upaya dewan militer daerah yang menuntut keadilan dengan membentuk PRRI-Permesta.

Pembahasan

Demokrasi Liberal berlangsung di Indonesia dari tahun 1949 sampai 1959 di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno. Pada era demokrasi liberal, muncul sistem multipartai berdasarkan deklarasi pemerintah pada 3 November 1945.

Penerapan sistem multipartai ini mendorong munculnya banyak partai politik di Indonesia, hingga lebih dari 28 partai. Namun, partai-partai dalam demokrasi liberal cenderung lebih mendahulukan kepentingan partainya sendiri di atas kepentingan bangsa. Hal ini menyebabkan seringnya pergantian kabinet karena masing-masing pihak bersaing untuk kepentingan mereka.

Kabinet pada masa Demokrasi Liberal:

Kabinet Natsir, September 1950 - Maret 1951.
Kabinet Sukiman, April 1951 - Februari 1952.
Kabinet Wilopo, April 1952 - Juni 1953.
Kabinet Ali Sastroamijoyo I, Juli 1953 – Agustus 1955.
Kabinet Burhanuddin Harahap, Agustus 1955 - Maret 1956.
Kabinet Ali Sastroamijoyo II, Maret 1956 - Maret 1957.
Kabinet Juanda, Maret 1957 - Juli 1959.

Pada masa Demokrasi Liberal atau Parlementer muncul berbagai pergolakan pergolakan di beberapa daerah, seperti pemberontakan DI/TII, APRA, Andi Aziz, MS, PRRI, dan pergolakan Permesta.