Berikut ini adalah pertanyaan dari fridasamawi4 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Cerita rakyat yang ada di Tobelo
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Cerita Asal Mula Telaga Biru
Dahulu kala di wilayah Galela, Halmahera Utara, ada dusun yang bernama Lisawa.
Dusun tersebut tergolong sepi dan sulit air. Hal ini karena, hampir seluruh wilayahnya terdiri dari batu-batuan.
Untuk mendapatkan air guna memasak, mencuci, atau mandi, penduduk harus berjalan jauh.
Di dusun ini, ada seorang pemuda tampan yang dipanggil Magohiduuru dan seorang gadis cantik yang bernama Majojaru. Mereka adalah sepasang kekasih yang sangat setia.
Sebenarnya, Magohiduuru ingin melamar kekasihnya, namun ia tidak berani menyampaikan niat itu pada kekasihnya.
Karena, ia menyadari untuk menghidupi dirinya saja sulit, apalagi nanti kalau berkeluarga.
Menyadari kondisi dirinya, Magohiduuru memutuskan pergi merantau. Dengan harapan setelah berhasil, ia akan melamar Majojaru.
Niat itu disampaikan kepada orang tuanya dan mendapat restu. Ia juga segera menemui kekasihnya.
Magohiduuru mengatakan pada Majojaru akan merantau demi masa depan mereka dan akan melamar setelahnya. Ia meminta Majojaru untuk menunggunya.
Sejenak, Majojaru tertegun mengetahui rencana kakasihnya, ia membayangkan akan ditinggal pergi kekasihnya. Namun akhirnya, Majojaru menyetujui demi masa depan mereka.
Keesokan harinya keduanya berpisah, Majojaru masih menyimpan rasa berat untuk melepaskan kekasihnya, begitupula Magohiduuru. Namun, Magohiduuru bertekad keras untuk merantau.
Magohiduuru Belum Pulang
Setelah setahun di perantauan, Magohiduuru belum pulang juga. Majojaru mulai gelisah.
Suatu hari, Majojaru berjalan-jalan ke dermaga tempat Magohiduuru meninggalkan kampung halamannya.
Ia melihat kapal yang sedang berlabuh, harapannya salah satu penumpang adalah kekasihnya. Namun tidak ada, sosok Magohiduuru di antara penumpang.
Majojaru bertanya pada seorang awak kapal tentang keberadaan kekasihnya. Mendengar jawaban awak kapal, Majojaru tersentak kaget.
Ternyata, Magohiduuru telah meninggal dunia sebulan yang lalu di perantauan akibat kecelakaan kerja.
Dengan sedih dan lemas, Majojaru pulang ke kampungnya. Di tengah perjalanan, ia berteduh untuk menenangkan hati.
Di atas batu-batuan, Majojaru meratapi nasib yang menimpa kekasihnya. Ia pun menangis sejadi-jadinya hingga tiga hari tiga malam.
Tanpa terasa, air mata menggenangi dan menenggelamkan bantuan tempatnya duduk. Majojaru ikut tenggelam dan meninggal dunia.
Untuk mengenang peristiwa itu, penduduk setempat memberikan nama Telaga Biru, karena airnya sebening air mata yang berwarna biru.
Dahulu kala di wilayah Galela, Halmahera Utara, ada dusun yang bernama Lisawa.
Dusun tersebut tergolong sepi dan sulit air. Hal ini karena, hampir seluruh wilayahnya terdiri dari batu-batuan.
Untuk mendapatkan air guna memasak, mencuci, atau mandi, penduduk harus berjalan jauh.
Di dusun ini, ada seorang pemuda tampan yang dipanggil Magohiduuru dan seorang gadis cantik yang bernama Majojaru. Mereka adalah sepasang kekasih yang sangat setia.
Sebenarnya, Magohiduuru ingin melamar kekasihnya, namun ia tidak berani menyampaikan niat itu pada kekasihnya.
Karena, ia menyadari untuk menghidupi dirinya saja sulit, apalagi nanti kalau berkeluarga.
Menyadari kondisi dirinya, Magohiduuru memutuskan pergi merantau. Dengan harapan setelah berhasil, ia akan melamar Majojaru.
Niat itu disampaikan kepada orang tuanya dan mendapat restu. Ia juga segera menemui kekasihnya.
Magohiduuru mengatakan pada Majojaru akan merantau demi masa depan mereka dan akan melamar setelahnya. Ia meminta Majojaru untuk menunggunya.
Sejenak, Majojaru tertegun mengetahui rencana kakasihnya, ia membayangkan akan ditinggal pergi kekasihnya. Namun akhirnya, Majojaru menyetujui demi masa depan mereka.
Keesokan harinya keduanya berpisah, Majojaru masih menyimpan rasa berat untuk melepaskan kekasihnya, begitupula Magohiduuru. Namun, Magohiduuru bertekad keras untuk merantau.
Magohiduuru Belum Pulang
Setelah setahun di perantauan, Magohiduuru belum pulang juga. Majojaru mulai gelisah.
Suatu hari, Majojaru berjalan-jalan ke dermaga tempat Magohiduuru meninggalkan kampung halamannya.
Ia melihat kapal yang sedang berlabuh, harapannya salah satu penumpang adalah kekasihnya. Namun tidak ada, sosok Magohiduuru di antara penumpang.
Majojaru bertanya pada seorang awak kapal tentang keberadaan kekasihnya. Mendengar jawaban awak kapal, Majojaru tersentak kaget.
Ternyata, Magohiduuru telah meninggal dunia sebulan yang lalu di perantauan akibat kecelakaan kerja.
Dengan sedih dan lemas, Majojaru pulang ke kampungnya. Di tengah perjalanan, ia berteduh untuk menenangkan hati.
Di atas batu-batuan, Majojaru meratapi nasib yang menimpa kekasihnya. Ia pun menangis sejadi-jadinya hingga tiga hari tiga malam.
Tanpa terasa, air mata menggenangi dan menenggelamkan bantuan tempatnya duduk. Majojaru ikut tenggelam dan meninggal dunia.
Untuk mengenang peristiwa itu, penduduk setempat memberikan nama Telaga Biru, karena airnya sebening air mata yang berwarna biru.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh meleyetoy dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Fri, 10 Feb 23