Jawaban:

Semoga membantu.

Penjelasan:

Berikut adalah hambatan kebijakan dari beberapa gubernur jenderal Belanda di Indonesia:

   1. Hendrik de Landle: Pada masa pemerintahannya (1801-1805), terjadi kelangkaan beras di Jawa karena musim kemarau yang panjang. De Landle mencoba menanggulangi masalah tersebut dengan mengeluarkan perintah untuk menanam kentang dan jagung sebagai pengganti beras. Namun, kebijakan tersebut tidak berhasil karena masyarakat Jawa enggan mengubah pola makan mereka yang sudah terbiasa dengan nasi.

   2. Pieter Both: Salah satu kebijakan Both yang kontroversial adalah penutupan semua pusat perdagangan di luar Batavia untuk mengurangi persaingan dalam perdagangan rempah-rempah. Kebijakan ini menyebabkan banyak pedagang terpaksa keluar dari bisnis perdagangan, sehingga mengurangi pendapatan dan menimbulkan ketidakpuasan di kalangan pedagang dan rakyat.

   3. Thomas Raffles: Raffles adalah gubernur jenderal yang dikenal karena kebijakan reformasi dan modernisasi di Indonesia. Namun, kebijakannya untuk memindahkan pusat pemerintahan dari Kutaraja (Aceh) ke Banda Neira (Maluku) pada tahun 1810 menuai protes dari masyarakat Aceh dan menimbulkan konflik yang berkepanjangan antara Aceh dan Belanda.

   4. Van den Bosch dan Van Deventer: Kedua gubernur jenderal ini dikenal karena kebijakan Etis yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat pribumi. Namun, kebijakan tersebut tidak berhasil sepenuhnya karena masih banyak pejabat Belanda yang korup dan menyalahgunakan kekuasaannya, serta adanya perlawanan dari kalangan elit pribumi yang merasa terancam dengan kebijakan tersebut. Selain itu, kebijakan Etis juga tidak mampu mengatasi kemiskinan dan ketertinggalan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat pribumi.