Jawaban:

Setelah melakukan wawancara dengan tetangga saya, Pak Aryo seorang guru honorer . Gaji yang kurang pantas tetap ia syukuri karena ia memang berniat mengajar dengan ikhlas, bukan karena uang. Tahun demi tahun pak Aryo lewati dengan ikhlas. Sampai pada tahun ia mengikuti ujian tes CPNS, akhirnya ia lolos menjadi PNS. Setelah ditolak berulang kali dalam ujian yang sama. Akhirnya pak Aryo resmi jadi PNS dan diangkat menjadi kepala sekolah di sekolahnya mengajar.  Pak Aryo menjadi kepala sekolah di sebuah SMP. Saat itu umurnya sudah menginjak 57 tahun. Meski ia masih sangat bersemangat memimpin sekolah, ia harus turun dari jabatannya karena faktor umur yang semakin menua. Ia menjadi guru Matematika pada umurnya yang ke 58 tahun. Ia mengajar matematika selana 2 tahun hingga pada usianya yang ke 60 tahun, ia resmi pensiun dari profesi menjadi seorang guru. Ia mulai membuka usaha kedai kopi di depan rumahnya karena ia tidak memiliki kegiatan lain yang bisa dilakukan.

Kesimpulan :

Kisah Pak Aryo merupakan contoh mobilitas vertikal. Dibuktikan sebelumnya ia menjadi guru honorer lalu naik jabatan menjadi Kepala Sekolah. Lalu turun lagi menjadi guru matematika dan berakhir sebagai pemilik kedai kopi di depan rumahnya.