Jawaban:

jawaban A

Penjelasan:

karena Soeharto di tetapkan kembali untuk menjabat sebagai Presiden RI untuk masa jabatan tahun 1988-2003. Ketetapan tersebut di putuskan dari pemilu tahun 1977, yang di ikuti dengan pelaksanaan sidang umum MPR pada tahun 1988. Perolehan suara terbanyak jatuh ke partai Golkar sehingga membuat Soeharto menjabat kembali sebagai presiden Indonesia. Kemenangan tersebut mutlak dan tidak dapat di banyak karena hasilnya sudah sesuai dengan perolehan suara pemilu. Golkar kembali ke puncak dengan perolehan suara nasional 74,51%, PPP berada di urutan kedua dengan mencatat 22,43% , dan PDI yang dilanda pepecahan internal drastis dengan hanya meraup 3,06%.

Ketika pemilu sudah selesai, Indonesia mengalami krisis moneter, baik dari segi ekonomi hingga ke kancah politik. Akibatnya sebagian besar masyarakat dan mahasiswa menolak Soeharto untuk dijadikan presiden Indonesia. Penolakan terjadi karena munculnya berbagai macam penyimpangan ketika masa pemerintahan

ode baru presiden Soeharto. Salah satunya adalah kegiatan KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme) yang semakin mereka, nilai demokrasi tidak di jalankan dengan baik dan benar, sistem hukum yang tidak adil, dan penyimpangan lainnya. Penolakan tersebut di lakukan oleh masyarakat dan mahasiswa dengan menggelar unjuk rasa agar presiden Soeharto di turunkan dari jabatannya. Akibat demonstrasi tersebut di beberapa daerah terjadi kerusuhan dengan skala yang besar, serta menimbulkan korban jiwa, korban luka, serta kerugian materi.

Jadi, tuntutan reformasi di Indonesia makin menguat pada awal 1998. Salah satu pemicu kondisi tersebut adalah A. Hasil pemilu 1997 yang dimenangi golkar secara mutlak.