Menurut Koentjaraningrat, ada enam karakteristik yang melekat pada budaya, yaitu sebagai berikut:

1. Bersifat memasyarakat (socially learned)

Budaya dipelajari dan diteruskan melalui interaksi sosial antara generasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya, cara berbicara, cara berpakaian, dan kebiasaan makan yang dipelajari dan diteruskan dari orang tua atau keluarga.

2. Berasal dari kebiasaan (based on habit)

Budaya berasal dari kebiasaan-kebiasaan yang sudah tertanam dalam masyarakat dan terus diteruskan dari generasi ke generasi. Contohnya, upacara adat yang sudah menjadi kebiasaan dalam masyarakat.

3. Berasal dari suatu sistem (systematically patterned)

Budaya memiliki struktur dan pola tertentu yang sistematis. Contohnya, struktur sosial yang terdiri dari keluarga, masyarakat, dan negara.

4. Berasal dari pengalaman (based on experience)

Budaya juga berasal dari pengalaman-pengalaman yang dialami oleh masyarakat. Contohnya, kepercayaan dan nilai-nilai yang terkait dengan pengalaman religius, seperti perayaan hari raya keagamaan.

5. Berasal dari kebudayaan lain (borrowed)

Budaya sering kali terpengaruh oleh budaya lain yang berinteraksi dengan budaya tersebut. Contohnya, masakan Indonesia yang dipengaruhi oleh masakan Tionghoa dan India.

6. Berasal dari kebiasaan bawah sadar (unconscious)

Budaya juga seringkali dilakukan secara tidak sadar dan mengikuti pola-pola tertentu yang sudah terbentuk. Contohnya, bahasa tubuh yang dilakukan secara tidak sadar dalam berkomunikasi.

Referensi:

Koentjaraningrat. (2002). Pengantar Ilmu Antropologi. Rineka Cipta.