Status anak jalanan dalam masyarakat seharusnya merupakan tanggung jawab negara, karena hal tersebut sudah diatur dalam UUD 1945 Pasal 34 ayat 1. Saluran mobilitas sosial yang tepat untuk mengubah nasib mereka adalah dengan memberi mereka pendidikan yang layak dan menyediakan lingkungan sekitar yang baik, ramah, dan sehat.

Faktor penghambat para anak jalanan dalam melakukan mobilitas sosial adalah mereka dihantui oleh kemiskinan yang mereka tanggung sejak umur belia sehingga mereka tidak dapat mendapatkan kehidupan yang layak apalagi pendidikan yang layak.

Pembahasan

Mobilitas sosial adalah keadaan seseorang dimana terjadi perubahan posisi karena beberapa faktor. Mobilitas sosial terbagi menjadi 2 yaitu vertikal dan horizontal.

1. Mobilitas Vertikal

Merupakan perpindahan seseorang dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial yang tidak sederajat. Mobilitas ini dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Mobilitas Vertikal ke atas

Perpindahan status atau kedudukan seseorang dari status yang rendah menjadi status yang lebih tinggi. Contoh: Seorang anak jalanan yang diberi pendidikan layak oleh negara akan menjadi terdidik dan mendapatkan pekerjaan yang layak di masa depan sehingga hidupnya menjadi sejahtera.

b. Mobilitas Vertikal ke bawah

Merupakan perpindahan status atau kedudukan seseorang dari status yang lebih tinggi ke status rendah. Contoh: Seorang pejabat pemerintahan menjadi terdakwa suatu pelanggaran sehingga diberhentikan dengan tidak hormat.

2. Mobilitas Horizontal

Merupakan perpindahan status seseorang dalam status sosial yang sama. Contoh: Seorang kepala sekolah pindah sekolah namun tetap menjabat sebagai kepala sekolah di tempat yang baru.

Pelajari lebih lanjut

Materi tentang mobilitas sosial yomemimo.com/tugas/31915281

#BelajarBersamaBrainly #SPJ1