Sebelum dan selama Perang Dunia II, Jepang menjajah Indonesia sebagai bagian dari kebijakan ekspansionisnya di Asia Timur. Pada saat itu, Jepang berusaha menguasai sumber daya alam dan memanfaatkan tenaga kerja di Indonesia untuk mendukung upaya perangnya.

Namun, setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II dan mengalami penyerahan kepada Sekutu pada tahun 1945, Jepang mengakhiri penjajahan mereka di Indonesia. Penyerahan Jepang ini kemudian menjadi momen penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Setelah perang, Jepang mendukung Indonesia untuk memperoleh kemerdekaannya. Pada tanggal 17 Agustus 1945, hanya dua hari setelah penyerahan Jepang, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Meskipun demikian, upaya Jepang untuk memulihkan pengaruhnya di wilayah Asia Timur yang sebelumnya menjadi jajahannya tetap menjadi perhatian.

Dalam periode pasca-Perang Dunia II, Jepang dan Indonesia mulai menjalin hubungan diplomatik. Pada tahun 1956, kedua negara menandatangani Perjanjian Persahabatan, yang menjadi landasan bagi kerja sama dan hubungan bilateral antara Jepang dan Indonesia.

Sejak saat itu, Jepang telah memberikan bantuan ekonomi dan teknis yang signifikan bagi pembangunan Indonesia. Jepang menjadi salah satu mitra perdagangan terbesar Indonesia dan banyak perusahaan Jepang berinvestasi di Indonesia. Selain itu, Jepang juga memberikan dukungan dalam berbagai bidang seperti infrastruktur, pendidikan, dan pengembangan sumber daya manusia.

Namun, penting untuk diingat bahwa kebijakan Jepang terhadap negara jajahan Indonesia sebagian besar berkaitan dengan masa penjajahan sebelum dan selama Perang Dunia II. Setelah perang, Jepang berusaha membangun hubungan yang lebih baik dengan Indonesia dan memberikan dukungan bagi pembangunan negara ini.