jawaban:

Fenomena yang terjadi di masyarakat menjelang bulan suci Ramadhan dan menjelang Idul Fitri terkait harga sembako umumnya adalah kenaikan harga yang signifikan. Hal ini terjadi karena permintaan pasar yang meningkat tajam, sementara produksi atau pasokan sembako tidak seimbang atau terbatas. Beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga sembako antara lain:

1. Kenaikan permintaan: Selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri, kebutuhan akan sembako seperti beras, minyak goreng, gula, tepung terigu, dan daging meningkat tajam. Masyarakat biasanya membeli sembako lebih banyak dari biasanya karena ingin menyiapkan makanan untuk berbuka puasa dan menyambut Idul Fitri.

2. Kelangkaan pasokan: Produksi sembako yang terbatas atau terganggu karena faktor alam, kebijakan pemerintah, atau masalah dalam rantai pasokan dapat menyebabkan kelangkaan dan harga naik.

3. Peningkatan biaya produksi: Kenaikan biaya produksi seperti harga bahan baku, biaya transportasi, dan upah tenaga kerja dapat menyebabkan harga sembako meningkat.

4. Spekulasi: Beberapa spekulan dapat memanfaatkan situasi ini untuk membeli sembako dalam jumlah besar, kemudian menjualnya dengan harga yang lebih tinggi ketika permintaan meningkat.

5. dampak dari kenaikan harga sembako ini biasanya dirasakan oleh masyarakat yang kurang mampu atau yang penghasilannya terbatas. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga terkait biasanya berupaya untuk mengendalikan harga sembako dengan mengimpor atau menambah pasokan, serta mengawasi distribusi dan perdagangan sembako di pasar.