Contoh Interaksi Asosiatif:

1. Berkumpul bersama teman-teman untuk menonton pertandingan sepak bola - memperkuat hubungan antar teman dan memperkuat kesenangan bersama.

2. Berpartisipasi dalam kegiatan amal bersama dengan keluarga - memperkuat hubungan keluarga dan membantu membangun rasa saling memiliki.

3. Berkumpul bersama rekan kerja untuk acara piknik perusahaan - memperkuat hubungan antar rekan kerja dan meningkatkan kinerja tim.

4. Berolahraga bersama teman - memperkuat hubungan teman dan membantu menjaga kesehatan bersama-sama.

5. Berdiskusi dalam kelompok studi - memperkuat pemahaman bersama dan membantu memperkuat hasil belajar.

Interaksi Disosiatif:

1. Kegagalan bekerja sama dalam tim proyek - mengurangi rasa saling memahami dan memperlemah kinerja tim.

2. Konflik antar teman - mengurangi hubungan teman dan memperlemah rasa saling percayaa.

3. Perselisihan antar keluarga - mengurangi hubungan keluarga dan memperlemah rasa saling memiliki.

4. Kegagalan dalam berolahraga bersama - mengurangi rasa saling memahami dan memperlemah kesehatan bersama-sama.

5. Kegagalan dalam diskusi kelompok studi - mengurangi pemahaman bersama dan memperlemah hasil belajar.

Alasan untuk interaksi asosiatif adalah untuk memperkuat hubungan, memperkuat kesenangan bersama, membantu membangun rasa saling memiliki, dan membantu memperkuat kinerja. Sedangkan alasan untuk interaksi disosiatif adalah untuk mengurangi hubungan, mengurangi rasa saling memahami, dan memperlemah kinerja.