Kegiatan charity (amal) dan kegiatan pemberdayaan masyarakat merupakan dua jenis kegiatan sosial yang memiliki tujuan dan pendekatan yang berbeda.

Charity biasanya dilakukan dalam bentuk pemberian bantuan atau sumbangan kepada individu atau kelompok yang membutuhkan, seperti pemberian makanan, obat-obatan, pakaian, atau uang.
Tujuan utama kegiatan charity adalah untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar atau mendesak dari penerima bantuan, misalnya orang yang terkena bencana alam, anak yatim, atau orang miskin.

Sementara itu, kegiatan pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk membantu masyarakat untuk dapat mandiri dan mengembangkan potensi yang dimilikinya. Pendekatan kegiatan pemberdayaan masyarakat lebih bersifat partisipatif dan kolaboratif, yaitu melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat berupa pelatihan keterampilan, pemberian modal usaha, pengembangan infrastruktur, atau program peningkatan pendidikan dan kesehatan.

Dalam hal ini, kegiatan charity lebih bersifat solusi jangka pendek, sedangkan kegiatan pemberdayaan masyarakat lebih bersifat solusi jangka panjang. Kegiatan charity memang dapat membantu mengurangi beban dan penderitaan penerima bantuan, namun tidak secara langsung membantu penerima untuk mandiri. Sedangkan kegiatan pemberdayaan masyarakat diharapkan dapat membantu penerima untuk mengembangkan kemampuan dan mandiri sehingga tidak tergantung pada bantuan atau sumbangan.