Perlawanan yang dilakukan oleh Kerajaan Gowa terhadap Pemerintah olonial Belanda terjadi pada abad ke-17 dan ke-18. Kerajaan Gowa yang berada di Sulawesi Selatan melakukan perlawanan melawan Belanda setelah terjadi konflik antara kedua belah pihak mengenai hak dagang dan pengaruh di kawasan tersebut.

Alasan Kerajaan Gowa melakukan perlawanan terhadap Belanda antara lain:

Menjaga kedaulatan kerajaan: Kerajaan Gowa ingin menjaga kedaulatan dan otonomi kerajaannya terhadap Belanda yang berusaha untuk memperluas wilayah pengaruhnya di Sulawesi Selatan.

Mengamankan jalur perdagangan: Jalur perdagangan yang menjadi sumber pendapatan utama bagi Kerajaan Gowa terancam oleh kebijakan dagang yang diterapkan Belanda.

Mempertahankan budaya dan tradisi: Kerajaan Gowa ingin mempertahankan budaya dan tradisi lokalnya yang dianggap terancam oleh kebijakan kolonial Belanda yang seringkali mengabaikan adat dan tradisi setempat.

Perlawanan yang dilakukan oleh Kerajaan Gowa meliputi aksi-aksi pemberontakan, sabotase, dan penyerangan terhadap pasukan Belanda yang berada di wilayahnya. Salah satu perlawanan yang terkenal adalah pertempuran di Benteng Somba Opu pada tahun 1667, di mana pasukan Kerajaan Gowa berhasil mengalahkan pasukan Belanda yang berusaha untuk menaklukkan kerajaan tersebut.

Perlawanan yang dilakukan oleh Kerajaan Gowa dan kerajaan-kerajaan lain di Indonesia pada masa penjajahan Belanda adalah sebuah bentuk perlawanan terhadap penjajahan dan upaya untuk mempertahankan kedaulatan, otonomi, dan identitas budaya setempat.