Konflik dapat memiliki dampak yang berbeda-beda terhadap nasionalisme seseorang. Beberapa orang mungkin akan mengalami peningkatan nasionalisme saat terjadi konflik, sementara yang lain mungkin tidak.

Konflik yang diakibatkan oleh serangan dari luar negara atau oleh bentuk agresi dari negara lain dapat meningkatkan nasionalisme seseorang. Dalam situasi seperti ini, orang-orang akan merasa terancam dan akan lebih menyatukan diri untuk melindungi negara dan identitas nasional mereka. Ini dapat menyebabkan munculnya perasaan solidaritas dan rasa cinta tanah air yang lebih kuat.

Namun, konflik juga dapat menimbulkan kebencian, ketidakadilan, dan ketidaksetaraan. Konflik internal yang memicu perang saudara, kerusuhan sosial atau bentuk diskriminasi dapat menyebabkan orang-orang merasa tidak aman dan tidak diakui. Hal ini dapat menurunkan rasa nasionalisme seseorang.

Konflik juga dapat menyebabkan polarisasi dalam masyarakat dan menimbulkan perasaan negatif terhadap golongan tertentu. Hal ini dapat menyebabkan orang-orang merasa tidak diterima dalam masyarakat dan tidak merasa terkait dengan negara atau identitas nasional mereka.

Secara umum, konflik dapat memiliki dampak yang berbeda-beda terhadap nasionalisme seseorang. Konflik yang diakibatkan oleh serangan dari luar negara dapat meningkatkan nasionalisme seseorang karena perasaan solidaritas dan rasa cinta tanah air yang lebih kuat. Namun, konflik internal yang memicu perang saudara, kerusuhan sosial, atau bentuk diskriminasi dapat menurunkan nasionalisme seseorang karena perasaan tidak aman, tidak diakui, dan tidak terkait dengan negara atau identitas nasional.