E pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2009-2014)

Pada seratus hari pemerintahanya,Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono sudah menerima banyak kritik. Data BPS bulan Agustus 2013 mencatat 7,3 juta pengangguran di Indonesia.Meskipun Demikian,survei yang dilakukan Poltracking institut pada September 2013 menunjukan 40,5% masyarakat merasa puas dengan kinerja pemerintah.

F. Periode Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (2014-2019)

Jokowi mengumumkan pada 18 November 2014

Kenaikan BBM mulai berlaku menjadi Rp 8.500,00. Kebijakan ini diikuti demonstrasi di berbagai daerah di Indonesia. Demonstran menganggap kenaikan BBM pada saat yang tidak tepat,karena saat itu harga minyak mengalami penurunan.

Harga minyak dunia makin menurut hingga April 2016, pemerintah telah menurunkan harga BBM sebanyak tiga kali. Tapi pada pertengahan 2015 nilai tukar rupiah melemah. Untuk mengatasi masalah pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi. Kebijakan itu berhasil memperkuat nilai tukar rupiah hingga pertengahan 2016.

Pada Agustus 2017 pemerintah meluncurkan paket jilid XIV.paket tersebut berisi upaya percepatan penerbitan izin usaha. Pemerintah juga mempercepat pembangunan infrastruktur di berbagai daerah.

Periode Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin (2019 - sekarang)

Kebijakan Ekonomi pemerintah Joko Widodo-Ma'ruf Amin tak berbeda jauh dengan periode sebelumnya.

Pemerintah membuka seluas-luasnya investasi. Badan koordinasi Penanaman modal (BKPM) menargetkan pencapaian investasi pada 2020 sebesar lebih Rp 880 triliun. Selanjutnya,agar perekonomian makin kuat pemerintah membuka investasi di sektor manufaktur.

Salah satu keputusan penting yang diambil Presiden Joko Widodo adalah memutuskan memindahkan ibu kota Jakarta menuju Prov Kalimantan timur. Pemindahan ibu kota ditargetkan selesai pada 2024 . Untuk mewujudkan rencana tersebut, Presiden Joko Widodo membentuk badan otorita untuk mengurus pemindahan ibu kota negara.